KabarMakassar.com — Hujan deras yang mengguyur wilayah Barru dan Soppeng sejak Jumat (20/12) malam, telah menyebabkan banjir besar yang memutus jalur utama Trans Sulawesi.
Kepala Pelaksana BPBD Barru, Umar menyebut banjir yang menimpa jalur Soppeng-Barru mengakibatkan arus transportasi terhenti total, dan distribusi bantuan ke daerah terdampak menjadi terhambat.
“Jalur Barru-Parepare dan Soppeng terputus total. Air menggenangi beberapa titik kritis hingga kendaraan tidak bisa melintas,” ujar Umar, Sabtu (21/12).
Beberapa wilayah yang terdampak parah meliputi Jalan Poros Makassar-Parepare di depan SPBU Siawung, Kecamatan Barru, dan Desa Ajakkang, Kecamatan Soppeng Riaja.
Selain itu, Jalan Poros Barru-Soppeng juga tak bisa dilewati di Desa Tellumpanua dan Desa Lempang, Kecamatan Tanete Riaja.
Banjir juga melumpuhkan sejumlah jalan dalam kota Barru, sehingga menyulitkan petugas untuk menyalurkan bantuan ke titik-titik terdampak. Proses evakuasi warga terus dilakukan meski terkendala akses yang sulit.
“Kami masih berjibaku melakukan evakuasi, meskipun jalur menuju lokasi sangat sulit dijangkau. Saat ini, tim sedang mencari alternatif jalur untuk distribusi bantuan,” tambah Umar.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Barru, Muhaimin Hasan, menjelaskan kondisi semakin diperparah dengan genangan air yang mencapai ketinggian hingga 120 cm di sejumlah lokasi.
Salah satu rumah di Dusun Binuang, Kecamatan Balusu, bahkan roboh diterjang banjir pada Sabtu pagi.
“Rumah warga tersebut tidak mampu menahan derasnya arus air. Saat ini, kami mencatat ketinggian air di beberapa lokasi mencapai 100 hingga 120 cm,” ungkap Muhaimin Hasan.
Pihak BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan. Sementara itu, jalur alternatif bagi pengguna jalan masih dalam proses identifikasi oleh tim terkait. Banjir ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana di musim hujan.