KabarMakassar.com — Konsul-Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, mengumumkan seniman Makassar pertama yang mengikuti program pertukaran seniman BREEZE Perth-Makassar, Selasa (19/09).
Program pertukaran seniman BREEZE Perth-Makassar merupakan kerjasama antara Rumata Artspace, Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar dan Institut Seni Kontemporer Perth (the Perth Institute of Contemporary Arts / PICA) yang didukung oleh Project Eleven Foundation tersebu setiap tahunnya akan mengirimkan satu seniman Makassar melakukan perjalanan ke Perth, Australia.
Seniman yang terpilih akan tinggal selama empat minggu, agar dapat membangun hubungan, berjejaring dengan seniman lokal dan mengembangkan bakat seni mereka dimana program tersebut mencakup biaya akomodasi, tiket pesawat dan ruang studio.
“Kami selalu mencari cara untuk meningkatkan hubungan antar masyarakat Makassar dan Australia. Saya sangat senang bahwa program BREEZE akan membantu membangun hubungan kontemporer antar seniman, berdasarkan sejarah panjang pertukaran budaya antara Australia dan Indonesia bagian timur. Saya berterima kasih kepada Institut Seni Kontemporer Perth (PICA),
Universitas Negeri Makassar, Rumata Artspace, dan Project Eleven yang telah mewujudkan inisiatif luar biasa ini. Perth adalah kota yang bagus untuk dijadikan tempat tinggal, dengan dunia seni yang dinamis dan pemandangan unik di sekitarnya," ungkapnya.
Adapun seniman pertama yang terpilih yakni adalah Andi Nur Azimah atau Azimah Fada yang merupakan seorang penyanyi, penulis lagu, produser musik, arranger, dan komposer yang tinggal di Makassar.
Perjalanan musiknya dimulai pada tahun 2021 ketika ia merilis single debutnya. Pada tahun 2023, Azimah mencapai tonggak penting dengan merilis album debutnya, yang terdiri dari 11 lagu yang menunjukkan nilai artistik dan dedikasinya terhadap musik.
"Saya ucapkan selamat kepada Andi Nur Azimah yang terpilih menjadi seniman Makassar pertama yang mengikuti program ini," jelas Todd Dias.