KabarMakassar.com — Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara Ke-78 pada tahun 2024, Kapolres Sinjai, AKBP Fery Nur Abdullah, kembali menggelar acara diskusi interaktif yang melibatkan petani pohon aren dan lontar. Acara ini diadakan di Aula Kantor Kelurahan Samaenre, Kecamatan Sinjai Tengah, Sulawesi Selatan.
Selain melibatkan para petani, diskusi ini juga melibatkan unsur pemerintah, pembelajar, serta aparat kepolisian dari empat kecamatan di Sinjai, yaitu dari Kecamatan Sinjai Borong, Sinjai Tengah, Sinjai Selatan, dan Bulupoddo.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara yang dirancang oleh Polres Sinjai untuk merayakan Hari Bhayangkara dengan cara yang berbeda.
Turut hadir dalam acara ini adalah perwakilan Forum Komonikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) , Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSI), Dinas Kesehatan kabupatrn Sinjai juga beberapa Kapolsek dari masing-masing kecamatan yang terlibat, Kepala Desa atau Lurah, Bhabinkamtibmas dari empat Polsek mengikuti acara ini melalui Zoom meeting.
Dalam sambutannya, Kapolres Sinnjai, Fery Nur Abdullah menyatakan komitmennya untuk menyumbangkan pemikiran dan upaya konkrit demi kemajuan masyarakat Sinjai.
“Dalam rangka Hari Bhayangkara ini, Polres Sinjai melaksanakan kegiatan yang tidak biasanya. Perayaan Hari Ulang Tahun Bhayangkara tahun ini, bagaimana kami menyumbangkan pemikiran untuk kemajuan yang bermanfaat bagi masyarakat dan nantinya tidak muncul gangguan kamtibmas,” ujar Kapolres Sinjai.
Salah satu fokus utama dalam diskusi ini adalah upaya pencegahan terhadap tindak kriminalitas yang sering terkait dengan konsumsi minuman keras.
Ia memaparkan data kriminalitas yang terjadi dari tahun 2023 hingga bulan Juni 2024. Ia menjelaskan bahwa tindak kriminal dan kecelakaan lalu lintas sering kali dipengaruhi oleh konsumsi minuman keras.
Kapolres Sinjai menjelaskan bahwa Polres telah aktif dalam melakukan operasi dan penindakan terhadap minuman keras ilegal, seperti jenis ballo, yang sering kali menjadi pemicu utama tindak kejahatan di wilayah ini. Langkah-langkah hukum yang tegas dilakukan dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat.
Polres Sinjai telah melakukan operasi terhadap minuman keras jenis ballo dan menindak pelaku- pelaku dengan proses hukum yang berlanjut hingga ke pengadilan sampai dijatuhi hukuman yang berkekuatan tetap.
Dalam upaya memberikan inspirasi dan motivasi kepada para petani pohon aren dan lontar, acara ini juga menampilkan pemutaran video tentang proses pembuatan gula dari kedua jenis pohon tersebut.
Pemutaran video ini bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada para petani agar dapat memanfaatkan pohon aren dan lontar secara lebih produktif dan tidak memperoduksi minuman keras jenis ballo yang dapat mebahayakan masyarakat dalan tindakan kriminalitas dna kesehatan.
Kapolres Sinjai berharap bahwa melalui kegiatan ini, para petani akan lebih termotivasi dalam mengembangkan produksi gula aren dan lontar yang berpotensi dapat meningkatkan pendapatan mereka.
Salah satu inspirasi juga disampaikan oleh Lurah Pasir Putih Kecamatan Sinjai Borong sulawesi selatan, Nurhayati. Ia berbagi tentang pengalaman dan strategi dalam mengelola pembuatan gula aren yang telah berhasil meningkatkan pendapatan para petani dan msyarakat di daerahnya.
“Pengelolaan yang baik dan inovatif dapat menghasilkan rupiah yang signifikan bagi petani gula aren dan lontar,” ujarnya.
Kapolres Sinjai menekankan pentingnya memanfaatkan potensi pohon aren yang tidak tersebar merata di semua kecamatan.
“Olehnya itu, kita manfaatkan dan hasilkan sesuatu yang bernilai dan bermanfaat dari apa yang kita miliki bukan sebaliknya dijadikan minuman keras jenis ballo dan nantinya berujung tindak kriminal dan merugikan diri sendiri dan orang lain,” jelas Kapolres Sinjai.
Dukungan dari akademisi juga menjadi salah satu poin penting dalam diskusi ini. Wakil Rektor UMSI mengapresiasi langkah preventif yang dilakukan oleh Kapolres Sinjai dan menekankan pentingnya dorongan serta sentuhan teknologi dalam produksi gula aren.
“Produksi gula aren harus didorong dan diberikan sentuhan teknologi agar lebih efisien dan menghasilkan produk dengan cepat dan lebih berkualitas,” ujar Wakil Rektor UMSI.
Diskusi interaktif ini tidak hanya menjadi ajang tukar pikiran dan memberi masukan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sinergitas antara aparat kepolisian dengan masyarakat, khususnya para petani pohon aren dan pohon lontar.
Kapolres Sinjai berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan membantu mengurangi potensi gangguan kamtibmas di wilayah Sinjai khususnya.
Dengan adanya kolaborasi antara pihak aparat kepolisian, pemerintah setempat , akademisi, dan masyaraka kabupaten Sinja t, diharapkan produksi gula aren dan lontar di Sinjai dapat meningkat, memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal, dan nantinya mengurangi potensi gangguan Kamtibmas.