KabarMakassar.com — Pemerintah terus menggodok Program 3 Juta Rumah sebagai bagian dari strategi nasional dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Di Kota Makassar, program ini masih dalam tahap survei untuk menentukan langkah kebijakan ke depan.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkimtan) Makassar, Mahyuddin, mengungkapkan bahwa survei ini dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PKP) dengan menyasar 9 kecamatan di kota tersebut.
“Ini masih dalam tahap survei, jadi kita masih menunggu arahan dari kementerian. Hasilnya nanti akan menjadi dasar kebijakan yang diterapkan di Makassar,” ujar Mahyuddin.
Pendataan ini menargetkan 2.500 kepala keluarga (KK) yang masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan belum memiliki rumah.
Data yang digunakan dalam survei berasal dari kombinasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan akurasi penerima manfaat.
“Kriterianya jelas, yaitu masyarakat dengan penghasilan di bawah Upah Minimum Regional (UMR) dan yang belum memiliki rumah,” tambahnya.
Mahyuddin menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan terkait lokasi pembangunan maupun kerja sama dengan pengembang. Keputusan tersebut akan bergantung pada hasil survei yang berlangsung sejak 16 Januari hingga 16 Februari.
Terkait dengan skema hunian, ia juga menyoroti tantangan pembangunan rumah tapak di Makassar akibat keterbatasan lahan dan harga tanah yang tinggi.
Sebagai alternatif, pemerintah dapat mempertimbangkan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah.
Dengan survei ini, diharapkan Makassar dapat mendapatkan kebijakan yang tepat dalam mendukung Program 3 Juta Rumah serta memberikan akses hunian yang layak bagi warganya.
Diketahui, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan delapan misi besar dalam kerangka Astacita, salah satunya adalah program ambisius pembangunan 3 juta rumah per tahun.
Target ini menjadi salah satu prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memenuhi kebutuhan dasar, terutama di sektor perumahan.
Darwisman mengungkapkan, kebutuhan rumah di Sulawesi Selatan mencapai 100 ribu unit per tahun, namun saat ini kemampuan penyediaan baru mencapai 25 persen atau sekitar 25 ribu unit. Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan besar yang harus diatasi.
“Melalui program 3 juta rumah ini, kami berharap dapat meningkatkan kemampuan sektor perumahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di Sulsel,” ujarnya dalam Jurnalis Update OJK di Grand Hyatt Jakarta, Sabtu (01/12).
Adapun 8 Misi Astacita Bersama Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045 ialah
- Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
- Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
- Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
- Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
- Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
- Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
- Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
- Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan Makmur.