KabarMakassar.com — Usai dilantik pada Selasa (07/01) lalu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Fadjry Djufry secara resmi memberi arahan pada apel pagi perdana Kamis (09/01).
Ia menyampaikan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan non ASN lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel agar dapat semangat serta bekerja cerdas.
Prof Fadjry Djufry juga menekankan agar seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel terus berupaya mendorong program nasional berjalan dengan baik.
Diketahui, sejumlah program nasional membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah. Diantaranya adalah, pengendalian stunting, inflasi, gizi buruk, pendidikan, kesehatan, juga terkait program makan bergizi gratis atau MBG.
“Untuk menyukseskan program makan bergizi gratis tersebut harus dipastikan dulu bagaimana ketersediaan pangan berdasarkan kebutuhan seluruh sekolah se Sulawesi Selatan,” jelas Prof Fadjry.
“Ini juga program nasional yang harus kita dukung sama-sama, khususnya terkait dengan kesediaan pangan. Ini menjadi bagian-bagian program strategis yang harus jadi perhatian,” tambahnya.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian tersebut mengatakan, kehadirannya sebagai Pj Gubernur Sulsel merupakan bentuk pengabdian diri terhadap kampung halamannya.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh ASN dan non ASN, untuk mencapai hal yang besar patut dimulai dari hal kecil terlebih dahulu. Prof Fadjry memberi contoh seperti masuk kantor tepat waktu juga menjaga kebersihan ruangan.
Sebelumnya diberitakan, Prof Fadjry Djufry resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) menggantikan Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Pelantikan yang bertempat di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta pada Selasa (07/01) tersebut berlangsung dengan mulus dan khidmat.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan terdapat banyak program pemerintah yang perlu didorong secara cepat dan berkelanjutan, seperti program swasembada pangan, makan bergizi, pengentasan stunting dan hilirisasi.
“Sulawesi Selatan merupakan salah satu lumbung pangan di Indonesia, dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki Pak Fadjry di bidang pertanian, diharapkan bisa mempercepat program-program swasembada dan menunjang pangan Indonesia,” ujar Tito.
Ia meminta agar Pj Gubernur Sulsel yang telah dilantik segera berkomunikasi dengan seluruh stakeholder di Sulsel untuk mengakselerasi Pembangunan di masa transisi.
Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry menyampaikan bahwa program swasembada pangan menjadi fokus perhatian Presiden RI, Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman yang harus diraih sesegera mungkin.
“Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional diharapkan bisa menjadi contoh untuk provinsi lain dalam ketersediaan pangan Indonesia,” tukasnya.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) tersebut menyatakan siap menjembatani dan mengakselerasi program nasional di Sulsel.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa pihaknya akan mengawal dan mensinergikan berbagai program pembangunan pertanian yang telah digagas oleh Mentan Amran, seperti optimalisasi lahan rawa dan perbaikan irigasi sekunder dan tersier.
“Untuk meningkatkan produktivitas padi nasional, diharapkan Sulawesi Selatan bisa berkontribusi dalam hal penyediaan beras di Indonesia,” imbuhnya.
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil yang hadir mewakili Menteri Pertanian mengungkapkan bahwa keluarga besar Kementerian Pertanian bangga dengan penunjukan salah satu putra terbaiknya menjadi Pj Gubernur Sulsel.
Ia berharap bahwa Sulsel sebagai provinsi penghasil beras terbesar keempat di Indonesia bisa terus berkontribusi sebagai penghasil pangan di wilayah Indonesia timur.
“Kementerian Pertanian siap mendukung provinsi Sulawesi Selatan sebagai sentra produksi beras nasional, potensi yang besar itu dapat kita gerakkan bersama-sama antara Kementerian Pertanian, pemerintah provinsi, serta para bupati di seluruh Sulawesi Selatan,” ungkapnya.