kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Debat Pilkada Lutim: Polemik Pelestarian Maccera Tasi’ Jadi Sorotan

Debat Pilkada Lutim: Polemik Pelestarian Maccera Tasi' Jadi Sorotan
Debat Pilkada Lutim yang berlangsung di Hotel Claro, Makassar (Dok : Dini KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Tiga Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Luwu Timur (Lutim) yakni Isrullah-Usman, Budiman-Akbar dan Ibas-Puspa saling adu gagasan terkait Budaya Maccera Tasi’ yang belakangan tidak lagi digelar di Luwu Timur.

Hal ini disampaikan saat menjawab pertanyaan dari panelis dalam Debat Publik Terakhir Kandidat Pilkada Lutim yang berlangsung di Hotel Claro, Makassar, Minggu (17/11) malam.

Pemprov Sulsel

Panelis, Dr. Masluki, SP.MP mengundi sub tema ‘Budaya, Adat dan Moderasi Beragama’.

Budaya Maccera Tasi’ merupakan salah satu tradisi masyarakat pesisir di Luwu Timur yang memadukan ritual dan kearifan lokal sebagai rasa syukur kepada Tuhan.

Ritual ini menjadi daya tarik wisata budaya mengundang pengunjung untuk menyaksikan harmoni antara manusia, alam dan tradisi sebagai simbol kehormatan kepada laut, Maccera Tasi’ memiliki potensi besar untuk memperkenalkan budaya Luwu Timur kepada dunia.

Dengan pertanyaan “Apa upaya pasangan calon untuk melestarikan budaya Budaya Maccera Tasi’ yang dapat berimplikasi pada pengembangan wisata budaya?”.

Usman Sadik mengatakan bahwa ritual Maccera Tasi’ sudah dilakukan sejak pembentukan Luwu Timur menjadi kabupaten oleh pemerintahan sebelumnya yakni dibawah kepemimpinan Bupati Andi Hatta Marakarma yang menjabat selama dua periode dan Bupati Muh. Thoriq Husler.

Menurutnya, ritual ini dirindukan oleh masyarakat Luwu Timur karena menjadi bagian dari identitas dan budaya setempat.

Ia menyayangkan, ritual budaya ini justru tidak pernah lagi dilakukan dibawah kepemimpinan Bupati Budiman.

Usman menjelaskan bahwa Maccera Tasi’ tidak menfokuskan pada ritual namun fokus pada bentuk kesyukuran dan memperkenalkan pariwisata di Kabupaten Luwu Timur.

“Sebenarnya bukan ritualnya tapi dia lebih mengedepankan rasa syukur sekaligus memperkenalkan seluruh wisata-wisata kita khususnya Bulu Puloe yang ada di Kabupaten Luwu Timur,” ungkapnya.

Menjawab hal itu, Paslon 02 Budiman mengatakan bahwa masyarakat semakin religi sehingga ritual budaya Maccera Tasi’ dianggap perlu direvisi agar tidak ada benturan spritual di tengah masyarakat.

“Sejalan dengan waktu masyarakat semakin religi sehingga kelihatannya hal ini perlu untuk kita revisi dan bagaimana cara untuk melakukan sehingga tidak ada benturan spritual di tengah-tengah masyarakat,” sebutnya.

Berbeda dengan Budiman, Paslon Ibas-Puspa justru kompak dengan Isrullah-Usman mendukung pengembangan budaya ritual Maccera Tasi’.

Ibas mengatakan ritual Maccera Tasi’ merupakan bagian dari budaya yang dapat digelar sebagai agenda pariwisata selagi tidak melanggar norma dan kaidah agama.

Menurutnya, ritual Maccera Tasi’ nantinya akan diagendakan sebagai agenda tahunan dan memberikan anggaran khusus kegiatan tersebut dapat berjalan.

“Kegiatan Maccera Tasi’ ini kita agendakan menjadi agenda tahunan dan pemerintah daerah akan memberikan anggaran supaya kegiatan ini tetap bisa berjalan,” pungkasnya.