KabarMakassar.com — Sebanyak 12 jemaah haji Embarkasi Hasanuddin Makassar wafat, dimana 11 diantaranya meninggal selama berada di Arab Saudi dan satu lainnya wafat saat masih berada di tanah air, Indonesia.
Berdasarkan data resmi yang diterima dari Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Ikbal Ismail menunjukkan data terbaru hingga hari ini tanggal 20 Juni 2024 sebanyak 12 jemaah Embarkasi Hasanuddin Makassar wafat.
“Update data hingga per 19 Juni total 12 orang,” ungkapnya saat dihubungi, Kamis (20/06).
11 jemaah yang meninggal selama di Arab Saudi terdiri dari 9 jemaah Laki-laki dan 2 jemaah perempuan yang telah dimakamkan di Syare Baqi Madinah.
Sementara satu orang lainnya yakni jemaah perempuan meninggal saat transit di asrama haji dan telah dimakamkan di kampung halaman Gorontalo.
Berikut data 11 jemaah Embarkasi Hasanuddin Makassar yang wafat selama di Arab Saudi;
1. Nurasiah Ladalle, jemaah kloter 16 berusia 51 tahun asal Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan yang wafat di pemondokan pada 24 Mei 2024 disebabkan Acute Myocardial Infar atau serangan jantung dan alamarhumah telah dimakamkan di Syarae.
2. Lissa Yoskar Karael, jemaah kloter 03 berusia 86 tahun asal Kabupaten Barru Sulawesi Selatan yang wafat di Saudi Hospital Makkah pada 27 Mei 2024 disebabkan Angina Pectoris atau kondisi medis yang menimbulkan nyeri di dada akibat kurangnya oksigen ke jantung dan almarhum telah dimakamkan di Syarae.
3. Miraji Baba Abu, jemaah kloter 13 berusia 68 tahun asal Kabupaten Pulau Morotai Maluku Utara yang wafat di RSAS Malik Fahd pada 03 Juni 2024 disebabkan severe sepsis with se atau kondisi medis yang menimbulkan peradangan akibat infeksi dan almarhum telah dimakamkan di Baqi Madinah.
4. Gustiari Pawae, jemaah kloter 30 berusia 52 tahun asal Kabupaten Maluku Tengah Propinsi Maluku yang wafat di Saudi German Hospital pada 05 Juni 2024 disebabkan encephalopathy unspec atau kelompok penyakit yang menyerang struktur atau fungsi otak sehingga mengganggu kesadaran penderitanya dan alamarhum telah dimakamkan di Syarae.
5. Kaco P Mahafani, jemaah kloter 24 berusia 86 tahun asal Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat yang wafat di RSAS King Faisal pada 08 Juni 2024 disebabkan cerebral infarction atau infark serebral yakni kondisi kerusakan jaringan di otak akibat tidak mendapatkan cukup suplai oksigen dan almarhum telah dimakamkan di Syarae.
6. Suradmi Sjafruddin Murtala, jemaah kloter 36 berusia 42 tahun asal Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan yang wafat di RSAS King Faisal pada 11 Juni 2024 disebabkan other secondary pulmonl yakni tekanan darah tinggi pada pembuluh darah yang mensuplai paru-paru dan alamarhum telah dimakamkan di Syarae.
7. Amiruddin Muhammatang Kallabe, jemaah kloter 37 berusia 60 tahun asal Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan yang wafat di RS East Arafah pada 15 Juni 2024 disebabkan Iskemik Heart Disease atau penyakit jantung iskemik yakni kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang akibat penyumbatan sebagian atau seluruh arteri koroner dan alamarhum telah dimakamkan di Syarae.
8. Abdullah Amin, jemaah kloter 31 berusia 69 tahun asal Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara yang wafat di RS Mina Al Wadi pada 15 Juni 2024 disebabkan NSTEMI atau Non-ST-segment Elevation Myocardial Infarction yakni salah satu jenis serangan jantung dan alamarhum telah dimakamkan di Syarae.
9. Abubakar Said Hegemur, jemaah kloter 20 berusia 78 tahun asal Kabupaten Fak-fak Propinsi Papua Barat yang wafat di KKHI Makkah pada 16 Juni 2024 disebabkan Systemic Inflammatory atau respons tubuh ketika terjadi peradangan berat di seluruh tubuh dan alamarhum telah dimakamkan di Syarae.
10. Anwar Solong, jemaah kloter 33 berusia 61 tahun asal Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara yang wafat di RS Mina Al Wadi pada 17 Juni 2024 disebabkan syok kardiogenik atau kondisi ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh yang terjadi secara tiba-tiba dan alamarhum telah dimakamkan di Syarae.
11. Lukwa Sukimin Surumma, jemaah kloter 28 berusia 0 tahun asal Kota Kendari Sulawesi Tenggara yang wafat di RSAS King Faisal pada 19 Juni 2024 disebabkan hiperlipedimia dan almarhum telah dimakamkan di Syarae.
Sementara, satu jemaah lainnya yang wafat saat masih di Indonesia yakni Jaleha, jemaah kloter 12 berusia 71 asal Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo yang wafat di RS Prof H Aloel Saboe dan almarhumah telah dimakamkan di Gorontalo.