KabarMakassar.com — Perayaan shalat Ied Idul Adha 1445 Hijriah pada Senin, (17/06) di Makassar akan digelar di 10 titik. Adapun 10 titik utama yang akan dipadati oleh jamaah untuk melaksanakan shalat Ied adalah Lapangan Karebosi, Anjungan Pantai Losari, Masjid Al-Markas, Masjid Raya, Lapangan Tamalate, Masjid HM Asyik, Hotel Claro, Telkom Pettarani, Trans Studio, dan Masjid 99 Kubah.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar proaktif dalam persiapan personel dan rekayasa lalu lintas dalam menghadapi perayaan shalat Ied Idul Adha 1445 Hijriah pada Senin, (17/06).
Kepala Dishub Makassar, Zainal Ibrahim menyatakan, akan menurunkan ratusan personel untuk mengawasi, mengamankan, dan mengatur lalu lintas selama perayaan shalat Ied Idul Adha berlangsung.
“Sebanyak 155 personel Dishub Makassar akan dikerahkan di 40 titik jalan utama di kota Makassar. Fokus utama pengamanan dan pengaturan lalu lintas akan berada di 10 lokasi utama pergelaran shalat Idul Adha yang biasa dipadati masyarakat,” ucapnya pada Sabtu, (15/06).
“Keberadaan personel Dishub di lokasi-lokasi tersebut diharapkan dapat memastikan kelancaran lalu lintas dan keamanan selama ibadah berlangsung,” sambungnya.
Zainal berkomitmen, personel Dishub Makassar akan bertugas secara maksimal dari pukul 05.00 WITA hingga selesainya shalat Ied dan dipastikan bahwa arus kendaraan kembali lancar.
“Kehadiran personel di lapangan diharapkan dapat meminimalisir potensi kemacetan dan kecelakaan selama pelaksanaan shalat ied, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan baik,” ucapnya.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan, Zainal juga mengimbau kepada seluruh pengendara untuk mematuhi aturan lalu lintas, terutama pengendara sepeda motor diminta untuk selalu menggunakan helm sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan keselamatan berlalu lintas.
Kepala Terminal, Perparkiran, Audit dan Inpeksi Dishub Makassar, Irwan menambahkan, Dishub Makassar juga telah bekerjasama dengan Polrestabes Makassar dalam merancang rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan saat shalat Ied Idul Adha nanti.
“Sejumlah jalan utama di wilayah Kecamatan Ujung Pandang, Wajo, dan Mamajang yang menuju Anjungan Pantai Losari akan mengalami pengalihan arus kendaraan. Jalan Maipa dan Jalan Yosep Latumahina, akan ditutup sementara karena Jalan Penghibur depan Anjungan Pantai Losari akan dibebaskan dari kendaraan,” lanjutnya.
Selain itu, kata dia, Dishub Makassar juga akan membantu mengatur perparkiran dan menyiapkan petunjuk arah yang jelas bagi para pengendara untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan menuju lokasi shalat Ied.
“Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan perparkiran, serta agar ibadah shalat Ied Idul Adha 1445 H dapat berjalan dengan baik,” ucapnya.
Irwan menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan petugas di lapangan. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti arahan dan petunjuk yang diberikan oleh petugas agar perayaan Idul Adha dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Sebelumnya, Kementerian Agama RI menetapkan hari raya Idul Adha 10 Zulhijah 1445 hijriah jatuh pada 17 Juni 2024. Penetapan itu diputuskan setelah Sidang Isbat yang digelar hari ini, Jumat (7/06) lalu di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat.
“Disepakati bahwa 1 Zulhijjah tahun 1445 H jatuh pada hari Sabtu 8 Juni 2024 masehi dan insyallah hari raya Idul Adha jatuh pada 17 Juni 2024,” kata Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat dalam konferensi pers di Kantor Kemenag.
Dia mengatakan, keputusan itu didasarkan dari hasil pantau hilal di 114 titik di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian, dilanjutkan dengan rapat sidang isbat yang tertutup untuk umum.
Berdsarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.
Keputusan pemerintah ini sama dengan ormas Islam Muhammadiyah yang sebelumnya memastikan tanggal 1 Zulhijjah 1444 H jatuh pada 8 Juni 2024, sehingga Hari Raya Idul Adha jatuh pada 17 Juni 2024.
Tahun lalu terjadi perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah karena kriteria perhitungan pergantian bulan hijriah dianggap tak memenuhi MABIMS. Muhammadiyah sendiri menggunakan metode perhitungan hisab hakiki wujudul hilal yang menetapkan pergantian bulan hijriah.
Hal ini didasarkan dari pertemuan atau konjungsi Bulan sebelum Matahari terbenam, Matahari terbenam terlebih dulu dari Bulan, dan saat Matahari terbenam. Bulan Zulhijah adalah salah satu bulan yang dinantikan umat Islam yang didalamnya terdapat perayaan hari raya Idul Adha atau juga disebut Idul Kurban. Zulhijah juga menjadi waktu puncak penyelenggaraan ibadah haji dan ibadah lainnya seperti puasa Arofah.
Pada hari perayaan Idul Adha, pemerintah telah menetapkan hari libur nasional pada 17 Juni 2024 dan memberikan cuti bersama pada hari berikutnya.