KabarMakassar.com — Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selama bulan suci ini, umat Muslim melaksanakan ibadah puasa yang berlangsung selama sebulan penuh, dengan cara tidak makan juga minum sejak waktu subuh hingga tiba waktu maghrib.
Apabila ibadah puasa dilakukan dengan benar, berdasarkan Klikdokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat berbagai manfaat yang dapat diperoleh, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Selain itu, puasa juga terbukti mampu memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Beberapa penelitian menunjukkan jika berpuasa dapat membantu menurunkan berat badan, sekaligus berperan dalam menjaga kesehatan mental seseorang.
Manfaat puasa bagi yang menjalankan
1. Tingkatkan fokus dan konsentrasi
Puasa memiliki kemampuan untuk meningkatkan fokus serta konsentrasi seseorang dengan cara membersihkan baik pikiran maupun tubuh. Ketika seseorang menahan diri dari makan juga minum selama menjalankan puasa, tubuh akan menjadi lebih stabil, tenang, dan terfokus.
Kondisi tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan seseorang
dalam memahami berbagai hal dengan lebih mudah dan lebih mendalam. Selain itu, berpuasa juga memberikan manfaat dalam menjaga kestabilan kadar gula darah dalam tubuh, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Dengan demikian, puasa tidak hanya berdampak pada aspek spiritual, tetapi juga mampu membawa dampak positif bagi kesehatan fisik serta mental.
2. Kontrol gula darah
Manfaat puasa bagi kesehatan salah satunya adalah membantu mengatur kadar gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat menjaga kadar gula darah agar tetap seimbang, yang amat bermanfaat bagi penderita diabetes.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh The Journal of Nutrition, para peneliti menyimpulkan jika puasa secara bergantian lebih efektif dalam mengatur kadar insulin dibandingkan dengan mereka yang mengikuti diet rendah kalori.
Penelitian lainnya yang diterbitkan dalam World Journal of Diabetes mempelajari 10 orang penderita diabetes tipe 2. Hasilnya menunjukkan jika puasa bisa menurunkan kadar gula darah secara signifikan. Selain itu, puasa Ramadhan juga terbukti mampu menurunkan resistensi insulin, yang pada gilirannya meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
Proses transportasi glukosa dari aliran darah menuju sel tubuh menjadi lebih efisien. Tetapi, bagi penderita diabetes yang mengonsumsi obat atau insulin, sangat penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalani puasa. Hal itu bertujuan untuk mencegah penurunan kadar gula darah yang terlalu cepat, yang dapat membahayakan kesehatan pasien.
3. Turunkan kadar kolesterol dalam darah
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Obesity, berpuasa selama delapan minggu terbukti mampu menurunkan kadar LDL, yang sering disebut sebagai kolesterol jahat, mencapai 25 persen. Selain itu, kadar trigliserida juga mampu menurun secara signifikan, yaitu hingga 32 persen selama periode puasa tersebut.
Bahkan, sebuah penelitian besar yang melibatkan 4.629 orang serta dipublikasikan oleh American Journal of Cardiology, menunjukkan jika berpuasa memiliki efek positif dalam mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung serta diabetes tipe 2. Temuan tersebut semakin menguatkan bukti jika puasa tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik secara umum, tetapi juga berperan penting dalam pencegahan dua kondisi kesehatan yang sangat umum tersebut.
4. Tingkatkan fungsi otak dan cegah gangguan neurodegeneratif
Sebuah studi menunjukkan jika puasa intermiten yang dilakukan selama 11 bulan mampu memberikan dampak positif bagi fungsi serta struktur otak. Penelitian lain yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa puasa bisa melindungi kesehatan otak dan bahkan meningkatkan produksi sel saraf baru.
Hal tersebut berpotensi untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan fungsi otak secara keseluruhan. Selain itu, puasa juga diyakini mampu membantu meredakan peradangan dalam tubuh, yang pada gilirannya bisa mengurangi risiko terjadinya gangguan neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Dengan demikian, puasa tidak hanya berperan dalam menjaga kesehatan tubuh secara fisik, namun juga memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan otak dalam jangka panjang.
5. Turunkan berat badan
Banyak orang yang tengah menjalani program diet memilih untuk berpuasa sebagai cara cepat untuk menurunkan berat badan. Secara teori, dengan tidak makan dan minum, maka asupan kalori ke dalam tubuh berkurang, yang akhirnya menyebabkan penurunan berat badan.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, puasa mampu meningkatkan metabolisme tubuh dengan cara meningkatkan kadar norepinefrin, yang berkontribusi pada proses penurunan berat badan.
Bahkan, sebuah tinjauan yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition menunjukkan jika puasa selama satu hari penuh dapat mengurangi berat badan hingga 9 persen. Selain itu, massa lemak tubuh juga dapat berkurang secara signifikan setelah menjalani puasa selama 12 hingga 24 minggu.
Tetapi, agar penurunan berat badan tetap stabil, penting untuk memperhatikan jenis serta jumlah makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa.
6. Turunkan tingkat stres
Puasa juga mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan mental. Hal tersebut disebabkan karena saat berpuasa, mereka yang mengalami stres dan depresi belajar untuk menahan diri dari godaan makanan, yang menjadi langkah pertama dalam mengambil kendali atas hidup mereka.
Selain itu, puasa di bulan Ramadhan juga mendorong seseorang untuk menahan keinginan-keinginan lain, serta melatih kesabaran dan ketenangan. Semua pengalaman tersebut berkontribusi pada pengurangan stres dan memberikan dampak positif bagi kesehatan mental secara keseluruhan.