KabarMakassar.com — Pada awal tahun ini, di bulan Januari 2025, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Fadjry Djufry melakukan koordinasi dalam rapat yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Agenda tersebut merupakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang dilaksanakan setiap pekan oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
Prof Fadjry mengikuti kegiatan tersebut secara virtual dari Kantor Gubernur Sulsel didampingi oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Rapat koordinasi (Rakor) tersebut dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir.
Ia menyampaikan selama satu tahun koordinasi pengendalian inflasi dilaksanakan, angka inflasi di Indonesia berhasil dikendalikan di angka 1,57 persen.
“Ini merupakan angka terbaik yang pernah kita capai. Tentunya ini berkat kerjasama kita, dan saya ucapkan terimakasih kepada kementerian, lembaga, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Forkopimda dan utamanya seluruh Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID,” ujarnya pada Senin (13/01).
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry, menuturkan, jika sejauh ini inflasi Sulsel masih terkendali.
Pada bulan Desember 2024, inflasi m-to-m sebesar 0,38 persen, inflasi y-to-y sebesar 1,23 persen, dan inflasi y-to-d 1,23 persen.
Lebih jauh ia menegaskan, mengawali tahun 2025, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk penanganan inflasi.
“Setiap hari Senin, selain mengikuti rapat koordinasi penanganan inflasi yang digelar Kemendagri, juga akan dilakukan pengecekan pelaksanaan penanganan inflasi seminggu yang lalu dan seminggu ke depan melalui zoom,” ujar Prof Fadjry.
“Kita akan melakukan peninjauan rutin ke pasar-pasar, melaksanakan gerakan pangan murah dan pasar murah, pembentukan mini distribution center, dan melakukan subsidi harga,” sambungnya.
Ia juga menekankan akan dilakukan rapat koordinasi tindak lanjut penanganan inflasi menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional. TPID kabupaten kota turut diminta melaporkan sembilan langkah konkret setiap hari Sabtu kepada TPID Provinsi.
“Juga akan dilakukan pemantauan harga barang kebutuhan pokok bersama BPS, dan monitoring harga melalui aplikasi info harga pangan,” tegasnya.
Turut hadir secara virtual Deputi II Bidang Pertanian dan Pangan diwakili KSP Edi Puryono, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono.
Selanjutnya, ada Staf Ahli Bidang Manajemen dan Tata Kelola Kementerian Perdagangan Iqbal Sofwan, Perwira Tinggi Staf Ahli Tingkat II Ekonomi dan Keuangan Panglima TNI Ito Hediarto, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Pertanian Andi Muhammad Aidil Fitri juga Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Helbi Assegaf.
Adapula, Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Epi Sulandari, Dirketur Pertimbangan Hukum Kejaksaan Agung RI Silahat Hulungan serta seluruh Kepala Daerah, Gubernur, Bupati/Walikota.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat menyambut baik pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan secara serentak di 24 Kabupaten/Kota se-Sulsel. Pelaksanaan GPM ini atas kerjasama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel dan Tim Penggerak PKK Provinsi Sulsel.
Dipusatkan di Halaman Kantor TP PKK Sulsel, Jalan Masjid Raya Makassar, Senin (09/12), GPM dibuka secara langsung Pj Ketua TP PKK Sulsel, Ninuk Triyanti Zudan. GPM ini dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan Hari Ibu.
Pj Ketua TP PKK Sulsel juga memantau pelaksanaan GPM Kabupaten/Kota secara virtual. Dalam kegiatan ini pula, dirangkaikan dengan pameran produk UMKM binaan TP PKK Sulsel, pelayanan IKD (Identitas Kependudukan Digital) atau KTP Digital oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Sulsel, dan pelayanan pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Sulsel.
“Kegiatan ini dalam rangka Hari Ibu dan menutup akhir tahun ini dengan banyak berbuat kebaikan yang berdampak langsung kepada masyarakat. Salah satunya Gerakan Pangan Murah yang dilakukan hari ini, dirangkaikan dengan pameran UMKM, pelayanan IKD, dan pemeriksaan kesehatan. Masyarakat bisa berbelanja kebutuhan dengan harga terjangkau,” kata Ninuk Zudan.
Ia mengatakan, TP PKK Sulsel hadir sebagai organisasi yang menjadi mitra pemerintah dalam mendukung program strategis. Apalagi PKK memiliki kader hingga dasawisma.
“Banyak program PKK yang kita kolaborasikan, termasuk dalam menciptakan ketahanan pangan dan keluarga, misalnya caranya masing-masing keluarga memanfaatkan halaman rumahnya untuk menanam yang bisa memenuhi kebutuhan keluarga seperti sayur-sayuran,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Andi Muhammad Arsjad mengatakan, berkat sinergitas bersama sepanjang bulan Januari-November 2024 telah dilaksanakan GPM di 574 titik. Untuk di bulan Desember 2024, direncanakan akan dilakukan 28 titik.
“Kegiatan ini menjadi wujud nyata kuatnya komitmen kita membantu masyarakat menyukseskan program pemerintah baik pusat maupun daerah, khususnya dalam menghadirkan bahan pokok strategis yang terjangkau dan upaya kita dalam pengendalian inflasi,” tuturnya.