kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Pemprov Sulsel Optimalkan Program Pengendalian Inflasi Jelang HBKN 2025

Pemprov Sulsel Optimalkan Program Pengendalian Inflasi Jelang HBKN 2025
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman pada High Level Meeting TPID Sulsel di Kantor Gubernur Sulsel (Dok: Nofi KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Selatan (Sulsel) digelar di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel pada Kamis (06/03).

Agenda tersebut dilakukan sebagai upaya dalam menjaga stabilisasi harga pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idulfitri Tahun 2025.

Pemprov Sulsel

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman hadir langsung pada High Level Meeting tersebut. Ia didampingi oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sulsel Fatmawati Rusdi, dan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel Jufri Rahman.

Nampak pula sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan Forkopimda.

Sejumlah kepala daerah di Sulsel mengikuti acara tersebut agar dapat berkoordinasi lebih lanjut dengan seluruh pihak terkait.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menuturkan terkait tindaklanjut HLM TPID Sulsel dari beberapa aspek.

Diantaranya adalah dengan melanjutkan program mandiri benih di tahun 2025 untuk penyediaan bibit unggul. Kemudian kepala daerah di seluruh kabupaten kota diharapkan segera menyusun daftar CPCL atau Calon Petani Calon Lokasi serta mengoptimalkan luas tambah tanam.

“Juga perbaikan infrastruktur, khususnya jaringan irigasi dan jalan produksi untuk mendukung ketahanan pangan dan kelancaran distribusi,” terangnya.

Disampaikan pula agar Bulog meningkatkan penyerapan gabah petani pada periode panen raya dengan mengoptimalkan gudang-gudang yang ada.

“Optimalisasi gerakan tanam cabai di sekolah maupun pemanfaatan lahan kosong,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, mendekati bulan Ramadhan pada Maret mendatang, sejumlah komoditi terkhususnya bahan pokok mengalami kenaikan harga.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Muhammad Arsjad pada pelaksanaan Gerakan Pangan Murah yang berlangsung di Pelataran Kantor Dinas Ketapang Sulsel.

Meskipun sejumlah komoditi mengalami lonjakan harga, pihak Dinas Ketapang terus berupaya untuk membangun komunikasi dengan para pemasok dalam mengatasi permasalahan kenaikan harga tersebut.

“Kita intens komunikasi dengan pemasok. Daerah sentra misalnya cabai di Wajo Jeneponto, bawang merah Enrekang. Kita koordinasi Pemda bagaimana stok ketersediaan kedepan,” ucapnya pada Kamis (27/02).

Kekhawatiran terhadap perubahan cuaca yang sering terjadi di Sulsel turut diungkapkan oleh Arsjad. Ia berharap curah hujan tidak tinggi sehingga tidak menimbulkan banjir.

“Informasi terakhir kita sudah rapat koordinasi untuk 5 zona, berjalan lancar di zona 1 Makassar, 2 Luwu Raya, 3 Wajo Soppeng Bone, 4 Parepare Pinrang Enrekang Barru, 5 Bantaeng Sinjai Bulukumba Selayar Jeneponto,” tukasnya.

Lebih jauh ia mengatakan, apabila berdasarkan neraca pangan maka stok cukup tersedia. Namun, ia menyebut untuk cabai terdapat kondisi yang berbeda karena mengalami defisit keterbatasan.

“Di Wajo ada kurang lebih 300 hamparan lahan siap panen tergenang. Kita upayakan antisipasi dan mitigasi agar daerah sentra bisa pertahankan produksi,” pungkasnya.

Sebagai informasi, neraca pangan berisi data yang memuat berbagai informasi terkait ketersediaan pangan. Data-data tersebut terus diperbaharui agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

harvardsciencereview.com
https://inuki.co.id