KabarMakassar.com — Menjelang perayaan hari raya, sebanyak 7.640 paket sembako disalurkan kepada petugas kebersihan, cleaning service, linmas, marbot masjid, serta pekerja lapangan lainnya di lingkungan Pemkot Makassar.
Acara ini berlangsung di Lapangan Karebosi pada Minggu (23/03) dan menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan kesejahteraan para petugas yang bekerja di garis depan pelayanan publik.
Program bantuan ini merupakan hasil sinergi antara Pemkot Makassar dengan berbagai pihak, termasuk BAZNAS, Badan Musyawarah Perbankan Daerah Sulsel, Bosowa Peduli, Kalla Grup, Dillah Grup, KADIN, HDCI, serta PD Parkir.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kepedulian sosial bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga dapat melibatkan sektor swasta dan komunitas dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam sambutannya menekankan pentingnya gotong royong dan kebersamaan dalam membangun kota yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Ia menyebut bahwa bantuan ini hadir sebagai bentuk apresiasi kepada para petugas lapangan yang telah bekerja keras, terutama dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan kota.
“Acara ini kita gagas bersama untuk saling berbagi, apalagi kita tahu kebutuhan di hari raya ini mungkin berbeda dengan kebutuhan di bulan-bulan lainnya,” ujar Munafri.
Lebih dari sekadar bantuan sembako, program ini juga menjadi momentum bagi Pemkot Makassar untuk mengajak seluruh elemen masyarakat berperan aktif dalam gerakan sosial serupa.
Munafri berharap semangat kepedulian ini dapat terus tumbuh dan menjadi budaya yang mengakar di tengah masyarakat.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat di Kota Makassar untuk saling membantu, bahu-membahu, memberikan sebagian apa yang bisa kita support kepada teman-teman, bapak, ibu petugas lapangan ini,” tambahnya.
Tidak hanya bagi petugas lapangan, Pemkot Makassar juga telah menyiapkan program bantuan serupa yang akan diberikan kepada kelompok pekerja sosial keagamaan.
Munafri memastikan bahwa distribusi bantuan akan berlanjut dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
“Insyaallah tanggal 27 Maret akan ada lagi yang seperti ini, tetapi untuk para pekerja-pekerja sosial keagamaan, seperti guru mengaji, pemandi jenazah, imam masjid, mubaligh, dan penggali kubur,” ungkapnya.
Untuk memastikan bantuan ini benar-benar tepat sasaran, Pemkot Makassar membuka jalur aduan bagi masyarakat.
Jika ditemukan penerima yang tidak memenuhi kriteria, Pemkot akan segera menindaklanjutinya agar bantuan dapat diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Di semua proses ini dibuka line aduan. Jadi kalau ada orang yang dapat bukan haknya, tolong diadukan kepada kami untuk segera kami tindaki,” tegas Munafri.
Di akhir acara, Wali Kota Makassar menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam program ini.
Ia berharap kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas terus terjalin untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Kota Makassar.
“Kepada para donatur yang telah memberikan bantuannya, atas nama Pemkot kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan kolaborasi ini terus terjaga untuk seluruh kepentingan warga Kota Makassar yang kita cintai,” pungkasnya.