kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Ngabuburit saat Ramadhan Bisa Panen Pahala, Begini Caranya!

Ngabuburit saat Ramadhan Bisa Panen Pahala, Begini Caranya!
Ilustrasi menuntut ilmu (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Saat menunggu waktu Maghrib, banyak umat Muslim yang memanfaatkan sore hari di bulan Ramadhan dengan sejumlah aktivitas santai hal tersebut yang sering disebut dengan ngabuburit.

Ini adalah tradisi yang sudah menjadi bagian dari rutinitas di bulan puasa. Tetapi, seringkali kita terlalu asyik menikmati waktu sore menjelang Maghrib sehingga terjebak dalam kegiatan yang kurang produktif.

Pemprov Sulsel

Tidak jarang, waktu ngabuburit digunakan hanya untuk duduk-duduk di pinggir jalan, menonton video singkat di media sosial, atau bahkan hanya berbaring sambil melihat jarum jam yang terus bergerak menuju waktu berbuka puasa. Berbagai kegiatan lain yang tidak terlalu bermanfaat pun sering dilakukan pada saat-saat seperti ini.

Padahal, waktu yang ada sebelum berbuka puasa dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk melakukan kegiatan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bernilai ibadah.

Mengingat bulan Ramadhan hanya datang sekali setahun, tentu saja setiap detik di bulan penuh berkah ini sangat berharga. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menggunakan kesempatan yang ada dengan bijak, agar dapat meraih pahala sebanyak-banyaknya.

Dilansir dari laman resmi NU online, Rasulullah pernah bersabda,

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ

Artinya: “Betapa banyak orang yang berpuasa, ia tidak mendapat apa-apa kecuali rasa lapar.” (HR Ibnu Majah) 

Oleh karena itu, berikut disertakan sejumlah aktivitas bermanfaat agar ngabuburit bisa mendapatkan pahala

1. Berbagai takjil

Istilah takjil mungkin sudah amat familiar di kalangan umat Muslim, terkhususnya ketika bulan Ramadhan tiba. Takjil merujuk pada makanan atau minuman yang disiapkan untuk membatalkan puasa ketika waktu Maghrib tiba.

Umumnya, takjil memiliki rasa manis, seperti sirup, es buah, berbagai jenis buah-buahan, dan beragam hidangan ringan lainnya yang menyegarkan.

Selain itu, waktu ngabuburit, yaitu waktu yang sangat di tunggu-tunggu menjelang berbuka puasa, bisa dimanfaatkan dengan cara yang lebih bermanfaat, seperti dengan berbagi takjil kepada sesama Muslim.

Hal ini merupakan salah satu bentuk sedekah yang bisa dilakukan dalam bulan yang penuh berkah ini. Kita acap kali menemui kegiatan ini di sepanjang jalan-jalan kota, di masjid, atau di mushala-mushala, di mana banyak orang dengan sukarela membagikan takjil kepada mereka yang membutuhkan.

Dengan cara ini, kita tidak hanya bisa menunggu waktu berbuka, tetapi juga mampu mempererat tali silaturahmi serta memperbanyak amal ibadah.

Terkait keutamaan sedekah di bulan Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya: “Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka ia akan memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR At-Tirmidzi). 

2. Tadarus Al-Quran

Bulan Ramadhan sering disebut sebagai syahrul quran, yang berarti bulan Al-Quran. Sebutan tersebut tidak terlepas dari fakta bahwa pada bulan yang penuh berkah ini, kitab suci umat Islam, yaitu Al-Quran, pertama kali diturunkan sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia.

Selain itu, bulan Ramadhan juga menjadi waktu yang sangat spesial bagi Rasulullah SAW, di mana beliau memanfaatkan momen tersebut untuk lebih fokus dan mendalami Al-Quran.

Selama bulan Ramadhan, Rasulullah SAW menunjukkan perhatian yang luar biasa terhadap Al-Quran, seperti membaca, menghafal, maupun mengajarkan wahyu tersebut kepada umatnya.

Oleh sebab itu, bulan ini bukan hanya menjadi bulan puasa, tetapi juga bulan di mana umat Muslim diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Al-Quran dan memperbanyak aktivitas yang berhubungan dengan kitab Allah ini.

Ibnu Rajab Al-Hambali dalam Bughyatul Insān fī Wadzā’ifi Ramadhān saat menjelaskan anjuran perbanyak tadarus Al-Quran di bulan puasa mengutip hadits berikut,

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Artinya: “Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril as menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR Al-Bukhari). 

3. Menuntut ilmu

Mendengarkan kajian keislaman selama bulan Ramadhan dapat menjadi alternatif yang amat baik untuk mengisi waktu ngabuburit. Di zaman digital seperti sekarang ini, banyak kajian-kajian keislaman yang dapat ditemukan di berbagai platform media sosial.

Ada banyak pendakwah muda yang aktif membuat konten-konten Islami yang mudah diakses oleh siapa saja. Tidak hanya itu, sejumlah kiai dari pesantren juga sering mengadakan live streaming pengajian, sehingga kita bisa mengikuti kajian langsung dari pesantren mereka, walau berada di tempat yang jauh.

Ada banyak ayat Al-Quran dan hadits yang menyinggung soal keutamaan dan pahala menuntut ilmu. Salah satunya sabda Rasulullah SAW,

وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ على الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ

Artinya: “Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah seperti keutamaan bulan di malam purnama dibanding seluruh bintang- bintang.” (HR Abu Dawud). 

harvardsciencereview.com
https://inuki.co.id