KabarMakassar.com — Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf di sela Apel Gabungan OPD Lingkup Pemda Bulukumba melepas Mahasiswa Dhuafa Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di halaman Kantor Bupati Bulukumba, Senin (15/07).
Sebanyak 20 mahasiswa dilepas sekaligus menerima bantuan pendidikan dari Baznas Kabupaten Bulukumba yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf.
Camat Ujungbulu, Andi Ashadi yang mendampingi mahasiswa menyampaikan bahwa kegiatan ini digagas oleh Pemerintah Kecamatan Ujung Bulu, Lurah Caile dan Karang Taruna Ela Ela bekerjasama dengan Universitas Indonesia Timur.
Dikatakan, program ini dimulai pada tahun 2023, dimana berawal dari seorang calon mahasiswa berprestasi yang tidak mampu mengenyam pendidikan karena tidak memiliki biaya.
“Karang taruna 27 Ela Ela dan , Lurah Ela-ela saat itu dan kami di Kantor Kecamatan Ujungbulu bersepakat untuk mencari bantuan dengan berkomunikasi dengan kampus di Makassar,” ungkapnya.
Empat kampus yang kemudian dijajaki untuk mengetahui sampai dimana bisa memberikan kemudahan agar mahasiswa dengan kekurangan finansial bisa mengenyam pendidikan di bangku kuliah.
Empat kampus tersebut adalah, Universitas Handayani, Universitas Indonesia Timur, STAI Alfurqan dan STIE Wirabakti Makassar.
“Kesimpulannya 4 kampus tersebut menawarkan program Kartu Indonesia Pintar, sehingga pada tahun lalu kita mampu merekrut dan berhasil mengirim 9 orang mahasiswa yang kesemuanya berkuliah di UIT,” urai Andi Gatot sapaan akrab Camat Ujungbulu.
“Alhamdulillah di tahun 2024, program ini kembali mengirim 20 orang mahasiswa,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan KIP di UIT bukan hanya memberikan bebas pembayaran administrasi, tapi juga mendapatkan uang saku sebanyak 6,6 juta persemester.
Adapun Baznas Bulukumba berperan sebagai pewawancara dan memberikan bantuan pembiayaan selama proses pemberangkatan dan bekal awal di Makassar.
Andi Utta sapaan akrab bupati menyampaikan selamat kepada para mahasiswa penerima KIP. Ia berharap kepercayaan menerima beasiswa KIP itu harus dibuktikan dengan belajar dan menimba ilmu yang lebih giat lagi.
“Harus tekun atau maksimalkan belajar, karena itu akan menjadi jalan menuju sukses ke depan,” pintanya.
Andi Utta juga mengharapkan mahasiswa lebih mengedepankan dialog jika ada keinginan yang disampaikan kepada pihak pihak terkait. Daripada harus menempuh dengan aksi demonstrasi.
Sementara itu, salah satu mahasiswa penerima beasiswa Dhuafa Andi Fitriani mengungkapkan rasa terima kasihnya karena berkat program tersebut dirinya bisa juga mengenyam pendidikan di tingkat perguruan tinggi di Makassar.
“Alhamdulillah saya berkesempatan kuliah di UIT Makassar. Saya ucapkan terimakasih kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati, Baznas, Camat Ujungbulu dan Lurah Caile yang telah banyak membantu kami sehingga mendapatkan beasiswa ini,” kata Fitriani yang mengaku memilih program studi Ilmu Pemerintahan UIT Makassar.