KabarMakassar.com — Realisasi Pendapat Asli Daerah (PAD) Kabupaten Maros hingga Akhir November sudah mencapai 96 persen dari total target Rp 275 M. Hanya saja, hingga saat ini masih ada tiga OPD yang perolehan PADnya masih rendah.
Tiga OPD ini diantaranya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan , Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Kopumdag), Serta Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora).
Bupati Maros Chaidir Syam menyebutkan raihan PAD ketiga OPD ini masih dibawah 70 persen. “Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, 55,83 persen, Kopumdag 54,10 persen dan Disparpora 65,18 persen,” kata Chaidir Syam.Ia menyebutkan ada beberapa kendala yang dihadapi tiga OPD ini dalam mengungkapkan PAD.
Pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, kendala yang dihadapi yakni kondisi alsintan yang banyak mengalami kerusakan. “Juga masih adanya utang sewa alsintan kita yang masih proses pembayaran,” terang mantan Ketua DPRD Maros ini.
Sementara pada Dinas Kopumdag akibat banyaknya pemilik lods dan toko di Pasar Tramo Maros yang menunggak sewa pembayaran. “Mungkin masih imbas baru bangkitnya ekonomi kita pasca covid tetapi mereka semua berjanji akan melunasi utang sewa lods atau ruko mereka,” tambahnya.
Chaidir mengatakan kendala yang dihadapi akibat kondisi hotel Bantimurung yang memerlukan perbaikan sarana dan prasarana. “Untuk sektor parawisata khususnya taman wisata bantimurung ada 2 yang memang sangat berat kondisinya, yakni hotel bantimurung yang perlu perbaikan sarana dan prasarananya dan waterpark yang kurang maksimal,” terangnya.
Ia juga menilai banyaknya destinasi wisata baru di Maros dan sekitarnya membuat jumlah pengunjung di Bantimurung sedikit berkurang.
“Perlu memang kita memikirkan bagaimana inovasi atau penampilan baru taman wisata bantimurung ke depannya lebih menarik,” katanya.