kabarbursa.com
kabarbursa.com

BI Prediksi Ekonomi Sulsel Tetap Tumbuh di 2025, Meski Anggaran Ditekan!

BI Prediksi Ekonomi Sulsel Tetap Tumbuh di 2025, Meski Anggaran Ditekan!
Ilustrasi Bank Indonesia (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 2025 diproyeksikan tetap berada dalam kisaran 4,8% hingga 5,6%, meskipun pemerintah melakukan efisiensi anggaran.

Bank Indonesia (BI) menilai bahwa kebijakan ini tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian, karena pengurangan belanja di beberapa sektor diimbangi dengan alokasi dana ke program prioritas.

Pemprov Sulsel

Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menjelaskan bahwa langkah efisiensi yang diambil pemerintah lebih kepada pergeseran anggaran ke sektor yang lebih berdampak langsung bagi masyarakat.

Salah satu contoh adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah.

“Meskipun anggaran untuk perjalanan dinas dan kegiatan seremonial dikurangi, belanja untuk program seperti MBG meningkat. Jadi, total pengeluaran pemerintah tetap terjaga, bahkan bisa saja lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya,” ujar Rizki.

Di sisi lain, sektor pertanian yang menjadi pilar utama ekonomi Sulsel juga diperkirakan mengalami peningkatan produksi.

Tahun ini, fenomena La Niña dalam kondisi lemah diprediksi akan memberikan dampak positif terhadap kesuburan lahan pertanian, sehingga hasil panen berpotensi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah menyiapkan program pencetakan sawah baru dan peningkatan alokasi pupuk bersubsidi.

Langkah ini diyakini akan semakin memperkuat ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel.

Faktor lain yang mendukung optimisme pertumbuhan ekonomi di Sulsel adalah daya beli masyarakat yang tetap kuat.

Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) pada 2025 diperkirakan akan memberikan dorongan terhadap konsumsi domestik.

Tak hanya itu, masuknya investasi baru melalui Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti pengembangan peternakan sapi dan kawasan industri di Takalar, juga akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.

Lebih lanjut, Rizki menyoroti peran kebijakan harga pemerintah terhadap komoditas pangan dalam mendukung perekonomian.

Penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk beras dan jagung diharapkan dapat meningkatkan serapan Bulog, sekaligus menjaga stabilitas ketahanan pangan di Sulsel.

Dengan berbagai faktor tersebut, Bank Indonesia tetap optimis bahwa perekonomian Sulsel akan mampu bertahan dan tumbuh positif di tengah tantangan efisiensi anggaran.

Kombinasi antara kebijakan fiskal yang tepat, pertumbuhan sektor pertanian, serta investasi yang terus berjalan menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas ekonomi di daerah ini.

harvardsciencereview.com
https://inuki.co.id