KabarMakassar.com — Di balik aktivitas normal proses belajar mengajar di SMK Yapta Takalar yang sempat terhenti selama sepekan terdapat dinamika internal di manajemen sekolah.
Hamdani, seorang ASN yang telah menjabat sebagai Kepala Sekolah SMK Yapta selama puluhan tahun, terpaksa mundur dari jabatannya. Hal ini terjadi setelah konflik internal dengan saudara kandungnya, Hamka, yang juga merupakan pengurus yayasan tersebut.
Hamdani kini “diparkir” di gedung UPT Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Takalar-Jeneponto tanpa jabatan atau tanggung jawab aktif (nonjob).
Kasi SMK Cabdis Wilayah VII, Hamzah, mengonfirmasi hal tersebut. Ia menyebut jika Hamdani saat ini ditempatkan sementara di kantor Cabang Dinas Wilayah VII di Jalan Pallantikang, Kecamatan Pattalassang.
“Hamdani masih tetap di Cabdis Wilayah VII sambil mencarikan tempat mengajar tehadap siswa siswi SMA negeri 01 takalar,” ujarnya.
Hamzah menambahkan bahwa ia masih mencari tempat yang sesuai untuk menugaskan Hamdani sebagai pengajar, mengingat keahliannya di bidang mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
Pasca pengunduran diri Hamdani, posisi Kepala Sekolah SMK Yapta kini diisi oleh Hapsiani sebagai Pelaksana Tugas (Plt).
Dengan hadirnya Plt baru, kegiatan belajar-mengajar di sekolah yang berlokasi di Jalan Tikola Daeng Leo, Kecamatan Pattalassang, kembali berjalan lancar sejak Senin (20/01).
Sebelumnya, aktivitas di SMK Yapta sempat terhenti pada 13 Januari 2025 akibat konflik internal terkait laporan keuangan sekolah.
Pihak yayasan memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar hingga laporan penyelesaian keuangan dari pihak sekolah diselesaikan.