KabarMakassar.com — Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK) menyoroti kondisi ekonomi Sulbar yang masih tertinggal dibanding daerah lain.
Hal itu disampikan SDK saat mengikuti safari Ramadan di Kabupaten Majene, Kamis (13/03).
Gubernur Sulbar Suhardi Duka menyampaikan, bahwa momen politik (Pilkada) sudah berlalu dan mengajak masyarakat kembali bersatu.
“Itu alamiah, pada suatu waktu kita bisa berbeda. Dalam masjid ini, kita semua hamba Allah SWT. Saya berterima kasih kepada masyarakat Majene yang telah memberikan amanah kepada kami, SDK-JSM,” kata SDK.
Ia menegaskan, kesejahteraan hanya bisa dicapai jika semua elemen bersatu.
“Kita semua satu kesatuan. Daerah akan berkembang kalau kita bersatu. Ingin sejahtera dan makmur tidak lain adalah rahmat Allah SWT,” tuturnya.
SDK juga menyoroti kondisi ekonomi Sulbar yang masih tertinggal dibanding daerah lain.
“Dalam pendekatan ekonomi makro, rata-rata kita peringkat dua atau tiga terbawah, di bawah NTT dan Papua. Tapi sebagai pemimpin, saya optimis dua-tiga tahun ke depan hambatan-hambatan itu bisa kita lalui dan mengangkat derajat daerah ini. Kita kurangi kemiskinan di Sulbar,” ungkapnya.
SDK memaparkan bahwa saat ini jumlah penduduk miskin di Sulbar sekitar 20 ribu jiwa atau 1,4 persen dari total penduduk. Tahun ini, Pemprov Sulbar akan mengintervensi sekitar 10 ribu penduduk miskin ekstrem.
“Dari 20 ribu, kami intervensi 10 ribu atau setengahnya. Dua tahun kemudian, kita akan menghilangkan kemiskinan ekstrem di Sulawesi Barat ini. Kami akan alokasikan anggaran kurang lebih Rp20 miliar untuk mengatasi 10 ribu kemiskinan ekstrem itu,” jelasnya.
SDK berharap program ini juga dilakukan oleh pemerintah kabupaten agar target penghapusan kemiskinan ekstrem bisa tercapai lebih cepat.
“Kalau diambil juga 50 persen, berarti tahun ini juga tuntas kemiskinan ekstrem kita,” ujarnya.
Meski dihadapkan pada berbagai tantangan keuangan, SDK tetap optimis Sulbar bisa keluar dari masalah-masalah yang ada.