KabarMakassar.com — Cuaca ekstrim sedang melanda Indonesia termasuk dengan Sulawesi Selatan (Sulsel). Ini dianggap berpotensi menurunkan produktivitas pertanian. Namun, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulsel, Andi Muhammad Arsjad memastikan bahwa stok atau ketersediaan pangan hingga saat ini masih aman.
“Saat ini terpantau cukup aman, cukup tersedia untuk komoditi beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula pasir, dan minyak goreng,” ucapnya pada Rabu (25/09).
Ia melanjutkan bahwa 11 komoditi pangan pokok strategis yang telah dianalisa sesuai dengan aplikasi yang ada, menunjukkan neraca pangan Sulsel dari sisi ketersediaan, jika dibandingkan dengan kebutuhan yang ada masih menunjukkan adanya surplus untuk beberapa komoditi.
Terutama, kata Arsjad, untuk komoditi jagung, komoditi beras, daging sapi, telur ayam, dan gula pasir. Hanya saja, untuk ketersediaan komoditi cabai rawit agak sedikit terbatas tetapi dari sisi neraca masih menunjukkan tingkat yang positif.
“Yang jelas, bahwa kondisi ketersediaan ini tentu juga sedikit memberi pengaruh kepada beberapa komoditi pangan dan harga. Jadi kalau kita pada kondisi di minggu ketiga September, menunjukkan bahwa ada lima komoditi yang mengalami kenaikan tipis, seperti beras premium, minyak goreng, telur ayam ras, dan daging sapi murni, dan ada 16 komoditi lainnya yang mengalami penurunan,” urainya.
Arsjad menyatakan, dibandingkan dengan kondisi bulan Agustus lalu, kondisi pangan pada September ini ada 16 komoditi yang mengalami penurunan dan 5 yang mengalami kenaikan tipis.
Terkait dengan kondisi inflasi, ia mengungkapkan, untuk menjaga agar tetap stabil di bawah standar nasional dan sesuai target yang diharapkan Gubernur, pihaknya tetap mengagendakan gerakan pangan murah (GPM) sampai September ini.
“Sudah 30 kali kita melakukan gerakan pangan murah yang tersebar di 24 kabupaten kota. Kita berharap kondisi sekarang ini bisa tetap terjaga, ketersediaan dan stabilitas harga kita,” ucapnya.
Ia menuturkan saat ini sudah ada beberapa daerah di Sulsel yang telah panen beras, salah satunya di Kabupaten Sidrap. Dengan begitu, Andi Muhammad Arsjad berharap harga beras akan menurun seiring dengan telah masuknya musim panen di sejumlah daerah di Sulsel.