KabarMakassar.com — Kebiasaan nongkrong di cafe kini menjadi aktifitas rutin kebanyakan orang di lingkungan perkotaan.
Biasanya cafe-cafe yang mengusung tema natural atau pun instagramable menjadi pilihan bagi kebanyakan anak muda untuk berkumpul berdiskusi atau sekedar menghabiskan waktu bersama.
Berbeda dengan lainnya, Cafe Tulus yang berlokasi di Jalan Ujung Bori Nomor 10 Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala justru hadir sebagai ruang inklusif dan ramah disabilitas pertama di Makassar.
Saat pertama kali berkunjung, tampak costumer adalah teman-teman disabilitas tuli yang saling berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, selain itu para barista dan waitres merupakan disabilitas tuli.
Head of cafe and Finance Cafe Tulus, Zaenab menceritakan awal ia bersama teman-teman lainnya mendirikan Cafe Tulus yang turut dibantu oleh PLN Peduli.
Ia menuturkan, awalnya ia bersama teman lainnya yang memang fokus pada isu disabilitas melaksanakan pelatihan barista bagi penyandang disability. Namun mereka menyadari belum ada ruang untuk mengaplikasikan hal tersebut.
Akhirnya ia memberanikan diri untuk mengajukan proposal ke PLN Peduli dan dapat terbantu sehingga opening grand dapat terwujud di 16 Januari 2022 lalu.
"Beruntungnya proposal kami disetujui oleh CSR PLN (PLN Peduli). Kami sangat bersyukur atas bantuan PLN Peduli yang tepat sasaran dan tepat guna sehingga grand opening tanggal 16 Januari 2022 dapat terlaksana dengan baik," ujarnya, Senin (27/6).
Selain itu, ia menuturkan Cafe Tulus tidak hanya untuk teman disabilitas tuli melainkan menjadi ruang inklusifitas bagi teman-teman disabilitas lainnya.
Hingga kini Cafe Tulus menjadi wadah dan ruang bertemu teman-teman disabilitas dan sejumlah program yang mendukung peningkatan skill para teman-teman disabilitas.
Zaenab menjelaskan Cafe Tulus menjalankan sejumlah program seperti minitalkshow, tulus mengaji dan dongeng inklusi serta ruang bekerja bagi teman-teman disabilitas.
"Hingga kini ada lima pegawai di Cafe Tulus yang semuanya merupakan disabilitas tuli," pungkasnya.
Ia pun berharap Cafe Tulus menjadi langkah mendukung Indonesia yang semakin ramah disabilitas dan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak nantinya.
"Mendukung Indonesia yang semakin ramah disabilitas. Namun harapannya bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak," ungkapnya