KabarMakassar.com — Selama menjalankan ibadah puasa, tubuh bisa mengalami beberapa masalah pencernaan yang mengganggu kenyamanan. Berdasarkan Hellosehat yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan, beberapa gangguan yang sering terjadi antara lain rasa mulas, perut kembung, refluks asam, serta sembelit.
Agar memastikan puasa tetap berjalan lancar tanpa terganggu masalah pencernaan, sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dengan baik. Dengan memperhatikan pola makan yang tepat, menjaga hidrasi tubuh, serta mengatur waktu makan dengan bijak, maka anda dapat mencegah masalah pencernaan yang bisa timbul.
Begitu pula dengan memilih makanan yang mudah dicerna serta menghindari konsumsi makanan yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Dengan cara tersebut, anda bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman dan tanpa ada gangguan dari masalah pencernaan yang sering terjadi.
Berikut tips mencegah gangguan pencernaan selama puasa:
1. Hindari mengonsumsi minuman bersoda
Mengonsumsi minuman berkarbonasi secara berlebihan acap kali menyebabkan anda menelan lebih banyak udara daripada biasanya, yang kemudian bisa membuat perut terasa kembung. Gelembung udara yang terperangkap dalam perut tersebut akan memberi tekanan yang cukup besar pada sfingter, yaitu otot cincin yang berada di kerongkongan dan berfungsi untuk membuka dan menutup saluran pencernaan.
Saat tekanan dari gelembung udara ini cukup kuat, sfingter dapat terbuka dan memungkinkan asam lambung serta isi perut lainnya naik kembali ke kerongkongan. Selain itu, soda juga mengandung kadar asam yang cukup tinggi, yang dapat mengiritasi lapisan dinding perut.
Kondisi tersebut pada akhirnya dapat memicu terjadinya mulas dan memperburuk masalah refluks asam, yang tentu saja mampu menyebabkan ketidaknyamanan yang berkelanjutan pada sistem pencernaan anda.
2. Batasi makanan yang pedas dan berlemak
Menurut Hopkins Medicine, makanan yang mengandung banyak lemak, garam, serta rasa pedas dapat menjadi pemicu utama terjadinya heartburn serta refluks asam lambung. Beberapa contoh makanan yang termasuk dalam kategori ini misalnya gorengan, makanan cepat saji, bubuk cabai, dan merica.
Konsumsi makanan itu dapat mengganggu kemampuan sfingter esofagus bagian bawah untuk menutup dengan sempurna, sehingga menciptakan celah yang memungkinkan asam lambung naik kembali ke esofagus. Selain itu, makanan yang kaya akan lemak juga cenderung membutuhkan waktu lebih lama terhadap proses pencernaannya.
Hal itu kemudian mengakibatkan proses pencernaan lebih lambat yang dapat menimbulkan rasa sakit pada perut dan meningkatkan perasaan mual, yang tentu saja membuat anda merasa tidak nyaman.
3. Makan secara perlahan
Makan dengan perlahan saat berbuka puasa mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi pencernaan. Tidak hanya itu, kebiasaan tersebut juga memiliki dampak positif terhadap pengelolaan berat badan dan penyerapan nutrisi dalam tubuh. Ketika makan terlalu cepat, kita cenderung menelan lebih banyak udara yang mampu menyebabkan perut terasa kembung dan penuh dengan gas.
Dengan mengunyah makanan secara perlahan, partikel makanan yang lebih besar dapat dipecah menjadi ukuran yang lebih kecil, yang pada gilirannya mempermudah proses pencernaan. Proses tersebut sangat penting agar tubuh dapat mencerna makanan dengan lebih efisien dan mendapatkan manfaat gizi secara optimal.
Selain itu, makan dengan pelan juga membantu kita untuk mengontrol jumlah makanan yang dikonsumsi. Hal itu karena perut memerlukan waktu sekitar 20 menit untuk mengirimkan sinyal ke otak, memberitahukan bahwa kita sudah merasa kenyang. Dengan memberi waktu tubuh untuk merespon, kita dapat menghindari makan berlebihan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.
4. Setelah makan tidak langsung tidur
Agar pencernaan tetap lancar selama puasa, maka sangat penting untuk tidak langsung tidur setelah makan, terutama setelah sahur. Hal ini dikarenakan jika anda tidur segera setelah sahur, asam lambung bisa kembali naik ke kerongkongan, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan seperti rasa terbakar di dada atau heartburn, serta gangguan refluks.
Gangguan pencernaan seperti itu lebih sering terjadi pada orang yang sudah memiliki masalah dengan asam lambung. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya anda memberi jeda waktu setidaknya tiga jam antara makan dan tidur. Dengan cara tersebut tubuh memiliki waktu yang cukup untuk memproses dan mencerna makanan yang baru saja dikonsumsi, sehingga pencernaan bisa berjalan dengan lebih lancar dan nyaman.
5. Tidak makan secara berlebihan
Kebiasaan makan berlebihan ketika berbuka puasa dapat menyebabkan masalah pencernaan, salah satunya adalah rasa sakit pada perut. Saat anda mengonsumsi makanan dalam jumlah yang terlalu banyak, maka organ pencernaan anda harus bekerja lebih keras untuk mencerna makanan tersebut.
Tetapi, sayangnya, jumlah enzim pencernaan yang tersedia di dalam tubuh terbatas, sehingga tidak dapat memproses makanan dalam jumlah yang besar dengan cepat. Akibatnya, semakin banyak makanan yang dikonsumsi, maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna semuanya dengan sempurna. Hal tersebut tentu saja dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan pencernaan.
Untuk membantu tubuh dalam memproses makanan dengan lebih efisien, maka anda dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung enzim pencernaan. Suplemen enzim tersebut bisa menjadi solusi yang efektif untuk menjaga kelancaran proses pencernaan selama puasa.
Banyak orang yang memilih untuk mengonsumsi suplemen enzim dalam mengatasi berbagai gangguan pencernaan, seperti refluks asam, produksi gas berlebihan, perut kembung, bahkan diare. Biasanya, suplemen enzim mengandung berbagai jenis enzim, seperti amilase, lipase, dan protease. Enzim-enzim tersebut memiliki peran penting dalam memecah komponen utama dalam makanan, seperti lemak, protein, dan karbohidrat, sehingga tubuh dapat mencerna makanan lebih cepat dan efisien.