KabarMakassar.com — Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar mengindikasikan adanya dugaan perencanaan dalam kasus penembakan pengacara, Rudi S Gani (49) yang menyebabkan korban meninggal dunia.
“Iya jelas ini perencanaan. Sangat jelas,” kata ketua tim pencari fakta Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, Minggu (05/01).
Tadjuddin menjelaskan bahwa dugaan indikasi itu ditemukan setelah TPF Peradi Makassar meminta keterangan sejumlah saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian pada malam itu.
“Yang jelas hasil wawancara yang dilakukan tim investigasi kepada saksi kunci sudah ada yang mengarah,” ungkapnya.
Namun, Tadjuddin tidak ingin membeberkan lebih jauh hasil dari wawancara dengan saksi tersebut, lantaran belum diperiksa oleh penyidik kepolisian.
“Tapi kita belum mau buka, karena saksi ini belum diperiksa oleh polisi,” ujarnya,
Meski demikian, kata Tadjudin para saksi dalam kasus penembakan pengacara asal Makassar itu, dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Polda Sulsel, pada Senin (06/01).
“Hari Senin nanti saksi-saksi akan diperiksa di Polda Sulsel,” katanya singkat.
Sebelumnya diberitakan, Puluhan anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Wilayah Makassar dan Kabupaten Gowa, mendatangi Mapolda Sulsel. Mereka mendesak agar Kapolda Sulsel membuat tim untuk mengungkap pelaku penembakan yang menewaskan pengacara asal Makassar Rudi S Gani.
“Kedatangan kami di sini selaku advokat dengan berbagai koalisi itu untuk mengusut sekaligus melakukan pengawalan terhadap perkara yang sedang berjalan ini,” kata Sekretaris Pusat Bantuan Hukum Peradi Indonesia Wilyah Sulsel, Sainal Abdi, Kamis (02/01).
Peradi menduga korban ditembak OTK karena ditengarai memiliki kolerasi pendampingan kasus perdata dugaan penyerobotan lahan yang ditangani korban, di Kabupaten Bone.
“Oleh karena itu, kami dari koalisi advokat, Perhimpunan Advokat Indonesia di Makassar, itu bermaksud melakukan pertemuan dengan pimpinan Polda SulSel, untuk segera melakukan pembentukan tim dalam melakukan pengusutan penembakan rekan kami yang ada di Kabupaten Bone,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Sulse, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan bahwa pihak kepolisin masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa penembakan terhadap pengacara, Rudi S Gani (49) di Kabupaten Bone.
Korban tewas terkena tembakan di bagian wajah saat makan malam bersama keluarganya menjelang tahun baru 2025.
“Penyelidikan di polres tapi dibantu oleh polda, termasuk dari labfor juga, nanti kita periksa semua,” kata Yudhiawan, usai mengikuti acara di kantor Gubernur Sulsel.
Yudhiawan membeberkan bahwa di tubuh korban ditemukan proyektil peluru yang bersarang di wajah korban usai menjalani autopsi di Biddokkes Polda Sulsel.
“Ada ditemukan (proyektil) tapi bentuknya nanti labfor yang periksa, apakah itu peluru tajam dan kaliber sekian, kita tidak tahu,” ungkapnya.
Kapolda Sulsel menuturkan bahwa penyelidikan kasus ini terus berjalan dengan memeriksa sejumlah saksi-saksi di lokasi kejadian, termasuk istri korban.
“Kita belum mengerti, nanti kita tanya dulu istrinya, kenalanya siapa, termasuk perkara yang ditangani apa, itu nanti kami akan kemas semua itu. Karena masih dalam pengumpulan alat bukti yang lain. nanti hasilnya kita sampaikan,” pungkasnya.