KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi hari ini, berikut rekomendasi saham awal pekan. Pada perdagangan hari ini, Senin (30/09), IHSG diprediksi rentan untuk kembali mengalami koreksi setelah pada akhir pekan sebelumnya IHSG ditutup melemah.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, IHSG turun sebesar 0,61% atau sekitar 47,59 poin ke level 7.696,91 pada akhir perdagangan pekan kemarin. Sepanjang sesi perdagangan, indeks bergerak di antara level 7.663,47 hingga 7.745,24.
Tim analis dari MNC Sekuritas menyampaikan bahwa penurunan tersebut disertai dengan volume penjualan yang meningkat. Secara teknis, pergerakan IHSG masih berada di bawah garis Moving Average (MA) 20 hari.
Posisi IHSG saat ini diidentifikasi sebagai bagian dari wave [ii] dari wave 3 atau sebagai wave 4 dari wave (3) dengan label merah, yang mengindikasikan masih adanya potensi koreksi lebih lanjut.
MNC Sekuritas memprediksi IHSG akan menguji level 7.454 hingga 7.562 pada perdagangan hari ini, dengan rentang pergerakan support di kisaran 7.546–7.654 dan resistance di 7.810—7.910. Di sisi lain, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memproyeksikan bahwa IHSG masih memiliki potensi untuk menguat dan akan bergerak pada kisaran 7.636—7.717, dipengaruhi oleh dinamika pasar global dan regional yang beragam, nilai tukar rupiah yang stabil, serta rilis data ekonomi awal bulan.
Menurut William, tren jangka panjang IHSG masih berada dalam kondisi uptrend, dan investor disarankan untuk memanfaatkan koreksi wajar yang terjadi sebagai peluang akumulasi pembelian.
Beberapa saham yang direkomendasikan untuk dicermati pada awal pekan ini oleh Yugen Bertumbuh antara lain TLKM, JSMR, UNVR, BBRI, BBCA, BBNI, TBIG, ASRI, dan PWON. Sedangkan MNC Sekuritas merekomendasikan saham AVIA, DOID, INCO, dan INKP sebagai opsi yang layak diperhatikan oleh investor pada perdagangan hari ini.
Berikut adalah rekomendasi trading plan dari MNC Sekuritas:
1. AVIA – Rekomendasi beli saat harga lemah
– AVIA mengalami penguatan sebesar 2% ke harga 510 dan masih didukung oleh volume pembelian yang signifikan. Diperkirakan AVIA sedang berada dalam fase wave (iii) dari wave [c], yang memberi peluang untuk melanjutkan penguatan.
– Level beli yang disarankan: 490-500
– Target harga: 525, 540
– Stoploss: di bawah 470
2. DOID – Rekomendasi beli saat harga lemah
– DOID mencatatkan penguatan sebesar 8,28% ke level 785 dengan volume pembelian yang meningkat. Saat ini, DOID diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 5, sehingga peluang untuk melanjutkan penguatan masih ada.
– Level beli yang disarankan: 765-780
– Target harga: 825, 895
– Stoploss: di bawah 740
3. INCO – Rekomendasi beli saat harga lemah
– INCO mengalami penguatan sebesar 0,25% ke 4.030, meskipun tekanan jual juga masih terlihat. Diperkirakan, INCO berada pada wave (iii) dari wave [a], sehingga ada peluang untuk melanjutkan penguatan.
– Level beli yang disarankan: 3.900-4.000
– Target harga: 4.120, 4.210
– Stoploss: di bawah 3.780
4. INKP – Rekomendasi beli saat harga lemah
– INKP menguat sebesar 0,59% ke level 8.525 dengan volume pembelian yang mendukung. Diperkirakan INKP berada dalam fase wave (iii) dari wave [c], yang memberi peluang untuk penguatan lebih lanjut.
– Level beli yang disarankan: 8.350-8.450
– Target harga: 8.725, 9.150
– Stoploss: di bawah 8.225
Pada perdagangan akhir pekan kemarin, (IHSG) mengalami penurunan sebesar 47,5 poin atau 0,61% pada perdagangan akhir pekan ini, Jumar (27/09) kemarin.
IHSG ditutup di level 7.696,9. Meskipun indeks mengalami koreksi, beberapa saham justru berhasil mencatatkan keuntungan signifikan, bahkan salah satunya mencapai batas Auto Rejection Atas (ARA).
Dari total perdagangan kemarin, IHSG mencatatv 246 saham mencatat kenaikan, sementara 312 saham melemaah, dan 243 lainnya stagnan. Nilai total transaksi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 20,1 triliun dengan volume perdagangan sebesar 14,1 miliar saham, dilakukan dalam 1.247.679 transaksi.
Sebagian besar sektor saham mengalami penurunan, dengan sektor infrastruktur mencatat koreksi terdalam sebesar 0,5%. Sektor transportasi dan industri masing-masing turun 0,5% dan 0,4%, sementara sektor keuangan dan barang konsumsi primer melemah 0,3%.
Di sisi lain, sektor energi menguat 0,9%, properti naik 0,7%, sektor teknologi bertambah 0,5%, dan sektor kesehatan mengalami kenaikan tipis 0,04%.
Saat IHSG terkoreksi, bursa saham Asia justru menunjukkan performa yang lebih baik. Indeks Nikkei di Jepang melonjak 2,3%, Hang Seng Hong Kong meningkat 3,5%, dan Shanghai Composite China naik 2,8%. Sebaliknya, Straits Times Singapura turun tipis 0,2%.
Sementara itu, beberapa saham yang tercatat sebagai top gainers melesat tajam meskipun IHSG melemah. Saham PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) berhasil mencatatkan kenaikan hingga 34,5%, menyentuh batas ARA dan ditutup di harga Rp 148 per lembar saham.
Saham lain seperti PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) melonjak 23,6% menjadi Rp 220, dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) naik 22,8% ke level Rp 700.
Saham PT Era Digital Media Tbk (AWAN) turut mencatatkan kenaikan 10,3% menjadi Rp 340, sementara saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) meningkat 8,2% ke Rp 785.
Secara keseluruhan, IHSG terkoreksi seiring aksi ambil untung yang dilakukan investor menjelang akhir pekan. Tekanan jual ini dipengaruhi oleh sikap pasar yang cenderung menunggu perkembangan politik terkait transisi pemerintahan baru di Indonesia.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di Level 7.744 pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (26/09). Menunjukkan kenaikan tipis sebesar 0,05 persen atau setara 3 poin, membawa IHSG berada di level 7.744.
Berdasarkan data dari RTI Business, volume perdagangan mencapai 22,64 miliar saham dengan frekuensi transaksi sebanyak 1,3 juta kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp17,86 triliun. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.993 triliun.
Dari total saham yang diperdagangkan, 310 saham mengalami penurunan harga, sementara 281 saham mencatatkan kenaikan, dan 211 saham lainnya stagnan.
Sektor kesehatan memimpin penguatan dengan kenaikan sebesar 2,29 persen, sedangkan sektor transportasi dan logistik mengalami pelemahan paling besar dengan penurunan 0,79 persen. Secara sektoral, delapan sektor mencatatkan kenaikan, dengan sektor kesehatan, properti, dan teknologi masing-masing menguat sebesar 2,29%, 2,01%, dan 1,58%.
Sebaliknya, sektor transportasi, logistik, dan barang konsumen mengalami tekanan dengan sektor transportasi mencatatkan penurunan 0,79%. Saham-saham yang menjadi top gainers hari ini antara lain CSRN yang melonjak 13,98%, TRON naik 13,46%, dan MEJA meningkat 9,94%. Di sisi lain, ASPI mengalami penurunan terdalam dengan anjlok 10,53%, diikuti MPOW dan MANG yang masing-masing turun 9,09%.
Di tengah pergerakan positif ini, investor masih menantikan rilis data ekonomi dari Amerika Serikat, termasuk pertumbuhan GDP yang diperkirakan naik dari 1,4% menjadi 3%. Selain itu, pidato Ketua Federal Reserve dan ketidakpastian harga minyak global setelah pernyataan Arab Saudi turut menjadi perhatian utama pasar.