KabarMakassar.com — Sektor usaha mikro di Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menunjukkan dominasi dalam penyaluran kredit perbankan sepanjang 2024 kemarin. Data terbaru mencatat bahwa hingga Desember 2024, kredit untuk usaha mikro mencapai Rp34,34 triliun, dengan porsi terbesar dibandingkan sektor kecil dan menengah.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsebar, Darwisman, mengungkapkan bahwa kredit UMKM mikro menyumbang 55,81 persen dari total penyaluran kredit UMKM di Sulsel. Dana tersebut telah disalurkan kepada 851.549 debitur dari berbagai sektor usaha.
“Penyaluran kredit UMKM di Sulsel didominasi oleh kredit usaha mikro sebesar Rp34,34 triliun pada 2024, meningkat dari Rp32,98 triliun pada 2023,” ujarnya, dikutip Jumat (07/03)
Meskipun kredit usaha mikro meningkat, sektor usaha kecil mengalami sedikit kontraksi. Penyaluran kredit ke pelaku usaha kecil tercatat sebesar Rp17,42 triliun hingga akhir 2024, turun 1,49 persen dari Rp17,68 triliun pada tahun sebelumnya. Adapun pangsa kredit usaha kecil mencapai 28,32 persen, dengan 54.007 debitur.
Secara keseluruhan, total kredit UMKM di Sulsel tumbuh 1,98 persen secara tahunan (yoy), dari Rp60,32 triliun pada 2023 menjadi Rp61,52 triliun pada 2024. Tingkat kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) di sektor UMKM masih dalam batas aman, dengan rasio 2,34 persen untuk usaha mikro dan 5,32 persen untuk usaha kecil.
“Share penyaluran kredit UMKM sepanjang 2024 mencapai 38,19 persen dari total pelaku UMKM di Sulsel, atau sekitar 910.178 debitur,” tambah Darwisman.
Pemerintah dan perbankan terus mendorong akses pembiayaan bagi pelaku UMKM, terutama di sektor mikro yang terbukti memiliki daya serap tinggi terhadap kredit.
Meski ada tantangan di segmen usaha kecil, optimisme tetap terjaga dengan adanya berbagai kebijakan untuk mendukung pertumbuhan sektor ini.
