KabaKabarMakassar.com — Saat Ramadan, lonjakan harga bahan pokok menjadi perhatian utama masyarakat. Salah satu yang mengalami kenaikan signifikan adalah cabai, dengan harga yang menembus Rp 120.000/kg di beberapa daerah.
Fenomena ini menjadi sorotan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang turun langsung ke Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, untuk memantau harga dan ketersediaan bahan pangan baru-baru ini.
Dalam kunjungannya, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas berdialog dengan pedagang terkait stok dan harga sejumlah komoditas, termasuk bawang putih yang juga mengalami kenaikan hingga Rp 60.000/kg.
Menurutnya, faktor cuaca menjadi penyebab utama kenaikan harga cabai, karena curah hujan tinggi belakangan ini telah menghambat panen raya.
“Cabai ini kalau musim hujan memang rentan. Panennya bisa gagal, jadi pasokan berkurang. Tapi biasanya tidak lama, mungkin dua minggu setelah cuaca membaik, harga akan turun lagi,” ujar Zulhas.
Selain faktor cuaca, permintaan cabai juga meningkat saat Ramadan dan menjelang Lebaran. Zulhas menyebut, konsumsi cabai cenderung lebih tinggi karena masyarakat sering menggunakannya dalam menu sahur dan berbuka.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa harga cabai mulai menunjukkan tren penurunan seiring membaiknya cuaca.
Ia juga menekankan pentingnya perubahan sistem pertanian dari metode terbuka ke rumah kaca (greenhouse) untuk mengurangi ketergantungan pada kondisi cuaca.
“Dengan sistem pertanian yang lebih modern seperti greenhouse, panen bisa lebih stabil dan harga tidak terlalu fluktuatif. Saat ini harga cabai memang sudah mulai turun, dan ke depan diharapkan lebih stabil,” ujar Arief.
Di Sulawesi Selatan (Sulsel) khususnya Makassar sendiri kenaikan harga cabai juga terjadi. Pada awal ramadhan, kenaikan harga cabai di Pasar tradisional Makassar mulai mencatat rata-rata Rp60 ribu per kilogramnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (ASS), merumuskan sejumlah langkah strategis guna meredam kenaikan harga.
Mereka turun langsung ke Pasar Terong dan Gudang Bulog, didampingi Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, serta jajaran Forkopimda Makassar dan Sulsel pada Sabtu (01/03).
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa harga cabai rawit merah melonjak tajam dari Rp35 ribu menjadi Rp75 ribu per kilogram hanya dalam waktu dua minggu.
Menanggapi hal ini, Appi, sapaannya, menyatakan perlunya analisis lebih lanjut terkait penyebab kenaikan harga tersebut.
“Kami akan menelusuri faktor penyebabnya, apakah ada kendala dalam distribusi atau memang terjadi penurunan pasokan,” ungkap Appi.
Sebagai respons cepat, Pemkot Makassar dan Pemprov Sulsel segera merancang operasi pasar serta program pasar murah guna menekan harga cabai agar kembali stabil.
“Menjaga kestabilan harga bahan pokok, terutama menjelang Ramadan, adalah prioritas utama. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan berkoordinasi untuk memastikan masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau,” tegas Appi.