KabarMakassar.com — Kalla Toyota mencatatkan penurunan penjualan mobil sebesar 6,5% selama semester pertama 2024. Selama periode tersebut, perusahaan menjual sekitar 8.500 unit mobil di wilayah pemasarannya yang mencakup Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
Marketing General Manager Kalla Toyota, Suliadin, menjelaskan bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan penjualan ini. Menurutnya, banyak pelaku usaha dan konsumen yang memilih untuk wait and see menunggu hasil Pilpres, yang pada akhirnya mengurangi minat beli mereka di paruh pertama tahun ini.
“Dari sisi internal, kami tidak menghadapi masalah. Namun, minat beli masyarakat yang menurun akibat situasi Pilpres di semester pertama membuat banyak orang memilih untuk menunda pembelian mobil, yang akhirnya mempengaruhi penjualan kami,” kata Suliadin.
Selain Pilpres, faktor lain yang turut mempengaruhi penurunan penjualan adalah kenaikan harga mobil secara nasional pada awal tahun 2024. Kenaikan harga ini membuat beberapa konsumen menunda pembelian mobil mereka.
“Kendati demikian, Kalla Toyota masih memimpin pangsa pasar di Sulawesi dengan market share sebesar 30,5% pada semester pertama 2024,” tambah Suliadin.
Dalam kinerja penjualan, segmen MPV dan LCGC tetap menjadi pilihan utama konsumen, menyumbang sekitar 70% dari total penjualan selama paruh pertama 2024. Mobil Toyota Rush tercatat sebagai model terlaris dengan kontribusi hingga 25% dari total penjualan. Model lain seperti Agya dan Calya menyumbang 20%, sementara Avanza dan Veloz juga memberikan kontribusi sekitar 20%.
“Permintaan mobil hybrid kami juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Market share mobil hybrid naik dari 1,4% pada tahun lalu menjadi 2% pada semester pertama 2024. Hal ini menunjukkan bahwa mobil hybrid semakin menjadi pilihan bagi pelanggan kami di Sulawesi,” ungkap Suliadin.
Meskipun menghadapi tantangan di semester pertama, Kalla Toyota optimis dapat meningkatkan penjualan di paruh kedua 2024 dengan berbagai strategi dan inovasi yang telah disiapkan.
Senada, West Region General Manager Kalla Toyota, Andyka susanto mengakui adanya pelemahan minat beli di pasar otomotif.
Ia mengaku, selama enam bulan belakangan ini market masih turun jika dibanding tahun lalu.
“Secara nasional kurang lebih 10 persen, kita 9 persen,” bebernya.
Ia menyebut, imbas pilpres kemarin membuat kastumer memilih wait and see, sehingga penjualan tidak terprediksi.
Menurutnya, yang bisa dilakukan saat ini ialah dengan membuat inovasi terus menerus, baik bagi program maupun tampilan atau branding, sehingga minat kastumer bergairah.
“Daya beli tidak berubah, kastumer masih ada uang untuk kebutuhan segmen premier, hanya minat belinya yang terus dipacu,” tutupnya.