KabarMakassar.com — Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menggelar rapat koordinasi virtual pada Senin (13/01), membahas tindak lanjut MoU antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.
Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Fadjry Djufry, menjelaskan bahwa program tersebut menargetkan pengembangan satu juta hektare lahan jagung di seluruh Indonesia, dengan Sulawesi Selatan sebagai salah satu daerah prioritas.
Target awal untuk Sulsel adalah 10.000 hektare, yang akan dimulai dengan peluncuran di Kabupaten Jeneponto pada 15 Januari 2025.
“Nantinya kita akan launching di Kabupaten Jeneponto pada tanggal 15 Januari 2025 mendatang, dan semoga berhasil sehingga target-target yang diberikan selesai. Dan kita akan sukseskan program dari Bapak Presiden RI terkait dengan ketahanan pangan,” jelasnya.
Sementara itu, Mentan Andi Amran Sulaiman memberi apreasiasi kepada Kepolisian Republik Indonesia yang telah mendukung sektor pertanian.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto pada tanggal 9 Desember 2024 lalu, yang mengingatkan agar dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
“Kemarin, saya dengan Bapak Kapolri berdiskusi tentang pencapaian swasembada pangan jagung di tahun 2025. Dalam diskusi dengan beliau, kita akan tanam perdana dan rencananya hari Rabu, tanggal 15 Januari 2025,” ujar Andi Amran Sulaiman.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kepolisian yang telah mengawal swasembada pangan secara umum, khususnya jagung. Dimana, ada beberapa volume pupuk subsidi yang diselewengkan dan pupuk palsu kami juga monitor itu yang berada di Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan beberapa daerah lainnya,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan telah menemukan pupuk palsu, yang melibatkan 27 perusahaan serta 5 perusahaan seratus persen palsu.
Hal itu mengakibatkan kerugian pada petani di seluruh Indonesia sekitar Rp3,2 triliun.
Dalam Instruksi Presiden (Inpres) pada 3 Maret 2011, kata Andi Amran Sulaiman, apabila terjadi iklim ekstrim, maka seluruh pihak yang terkait yaitu kepolisian, Kemendagri, dan TNI, wajib ikut dalam mengambil peran di swasembada pangan.
“Saat ini terjadi El Nino, La nina, dan itu membuat para petani menderita dengan El Nino yang begitu keras. Dan itu terjadi di seluruh belahan dunia, bukan saja di Indonesia,” jelasnya.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan menuturkan, pihaknya akan mengikuti instruksi atau perintah yang diberikan karena program tersebut menyangkut kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
“Di kepolisian diunggulkan dalam bidang jagung dan itu harus berhasil. Ini akan menjadi asupan makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah sehingga diharapkan tercapai Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.