KabarMakassar.com — Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) menggelar Workshop Literasi Digital Makassar 2024 yang berlangsung di Red Corner Cafe, Minggu (26/05).
Kegiatan ini merupakan serangkaian workshop yang digelar di sejumlah kota se-Indonesia yakni Denpasar, Semarang, Ambon, Surabaya, Surabaya, Yogyakarta, dan Malang.
Workshop ini dilaksanakan setelah Japelidi bekerjasama dengan My America Surabaya – Konsulat Jenderal Amerika Serikat Surabaya meluncurkan buku “Teori dan Praktek Kolaborasi Anak Muda, Influencer dan Jurnalis dalam Melawan Disinformasi”.
Tujuan kegiatan digelar untuk semakin memperbanyak kemunculan kegiatan kolaborasi dari berbagai kalangan yang bertujuan untuk melawan disinformasi.
Kordinator Program Japelidi, Dr. Ni Made Ras Amanda Gelgel dalam sambutannya menyebutkan, kerjasama dengan U.S. Consulate General Surabaya dan My America Surabaya memasuki tahun ketiga.
Pelatihan kali ini diharapkan memunculkan kolaborasi di media sosial dalam melawan hoaks.
“2024 adalah tahun politik yang membutuhkan usaha lebih kuat menghadapi disinformasi, dan karenanya membutuhkan kolaborasi, untuk itu kita adakan kegiatan ini,” ungkapnya
Workshop Literasi Digital Makassar 2024 ini menghadirkan empat pemateri dari Japelidi yakni Rita Gani (Universitas Islam Bandung), Citra Rosalyn (Universitas Negeri Makassar), Devie Rahmawati (Universitas Indonesia) dan Andi Fauziah Astrid (UIN Alauddin).
Sementara materi-materi yang disampaikan dalam workshop diantaranya terkait What is Misinformation and Disinformation, Toolkits to Combat Disinformation, Exercising Fact Checking Tools, dan How to Design Misinformation-Disinformation Program.
Workshop ini diikuti sedikitnya oleh 29 peserta, terdiri dari kalangan jurnalis, komunitas, mahasiswa maupun influencer atau content creator.
Di akhir acara, semua peserta diajak berlatih untuk mendesain sebuah program kolaborasi dalam melawan informasi hoax yang melibatkan berbagai kalangan yang diharapkan dapat direalisasikan oleh peserta workshop.