KabarMakassar.com — Lapas Kelas IIA Bulukumba terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi praktik pungli, salah satunya dengan menyediakan layanan Wartel Suspas bagi warga binaan.
Sebanyak 12 unit kotak telepon telah disediakan untuk digunakan oleh 137 petugas dan 356 karyawan yang berada di Lapas tersebut.
Dari 12 layanan kotak telepon yang tersedia, 10 unit terletak di area komandan jaga, sementara 2 unit lainnya berada di dalam blok wanita. Layanan ini terbuka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA.
Kalapas Bulukumba, Mutzaini, menjelaskan bahwa layanan wartel ini sebenarnya sudah ada sejak lama, namun pembaruan layanan melalui akun virtual baru dimulai sejak tahun lalu sebagai langkah antisipasi mengatasi telepon seluler. Upaya ini juga, kata dia, dilakukan untuk memenuhi hak warga binaan dalam berkomunikasi dengan keluarga mereka.
“Layanan ini sudah kita berikan sejak setahun lalu, layanan ini bekerja sama dengan Koprasi Lapas Bulukumba untuk memudahkan para warga binaan dalam berkomonikasi bersama keluarga,” ujarnya, Senin (26/08).
Selain menyediakan layanan Wartel Suspas, Lapas Bulukumba juga rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengantisipasi peredaran barang terlarang. Proses penggeledahan barang bawaan pengunjung dilakukan melalui alat X-ray dan pemeriksaan langsung oleh petugas Lapas Kelas IIA Bulukumba.
