KabarMakassar.com — Plh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Sulawesi Selatan (Sulsel), Since Erna Lamba, menyampaikan optimisme terkait pertumbuhan ekonomi Sulsel 2025 mendatang.
Ia memproyeksikan ekonomi Sulsel tumbuh di kisaran 5-6%, didukung oleh kekayaan sumber daya alam yang melimpah.
“Kami yakin pertumbuhan ekonomi Sulsel dapat mencapai 5-6%. Jika kebijakan nasional mendukung pengembangan sektor hulu pangan secara masif, ditambah dengan industri pengolahan dan direct call, pertumbuhan bisa jauh lebih tinggi,” ujar Since dalam gelaran Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 yang berlangsung di Four Points Hotel, Selasa (10/12).
Menurutnya, sektor pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pengolahan menjadi penopang utama kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulsel pada 2025. Ia menekankan pentingnya mengubah pola pikir dalam strategi pembangunan ekonomi.
“Mindset kita harus diubah. Bukan menanam dulu baru mencari pasar, tapi kita harus tahu dulu kebutuhan pasar. Informasi pasar menjadi prioritas untuk menentukan apa yang harus dikembangkan,” tambahnya.
Sulsel mengandalkan berbagai komoditas unggulan, seperti beras, jagung, dan rumput laut, yang saat ini juga menyuplai kebutuhan 22 provinsi di Indonesia.
Ia menekankan perlunya meningkatkan nilai tambah melalui industri pengolahan, termasuk memanfaatkan peluang pasar ekspor.
“Kita harus memahami kebutuhan negara lain. Dengan adanya industri pengolahan, produk kita akan memiliki nilai tambah yang lebih tinggi,” ujarnya.
Pemerintah provinsi berkomitmen memfasilitasi pelaku usaha dengan dukungan seperti peningkatan kualitas kemasan, pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), hingga akses pasar ekspor.
Kontribusi ekonomi kreatif nasional yang mencapai Rp1.400 triliun turut menjadi perhatian. Sulsel, dengan potensi ekonomi kreatifnya, berkomitmen mendukung transfer pengetahuan dan inovasi untuk meningkatkan daya saing.
Sementara itu, Wakil Ketua Apindo Sulsel, Subhan Djaya Mappaturung, yang turut hadir, mengingatkan pentingnya menjaga daya saing pelaku usaha di tengah dampak pandemi yang masih terasa.
“Pertanian konsisten menjadi kekuatan kita. Namun, nilai ekspor kita masih rendah karena banyak yang diekspor dalam bentuk mentah,” singkatnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar Darwisman, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Prof. Marsukk DEA, dan Head of Indonesia Timur & Bali Nusra Bank CIMB Niaga, Ahmad S. Ilham, yang turut memberikan pandangan strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Sulsel.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Sulsel optimis dapat mencapai target nasional pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2025, dengan mengandalkan swasembada pangan, penguatan industri pengolahan, dan kolaborasi lintas sektor.