KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan penguatan dan menguji level 7.222-7.323 pada perdagangan hari ini, Senin (20/01).
Hal ini diketahui dipengaruhi oleh pelantikan Donald Trump kembali sebagai Presiden AS pada Senin (20/01). Dimana kebijakan deregulasi dan pemangkasan pajaknya diantisipasi akan mendukung pasar saham, terutama sektor energi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG sebelumnya ditutup di level 7.154,66, naik 0,66% pada akhir pekan lalu, Jumat (17/01). Indeks bergerak dalam rentang 7.084-7.178 sepanjang perdagangan dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp12.472 triliun.
Sebanyak 257 saham tercatat menguat, 345 saham melemah, dan 353 saham stagnan.
Community Lead Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus, memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran support 7.100 dan resistance 7.200 pada pekan 20-24 Januari 2025.
“Indeks berpeluang ditutup di zona hijau pada bulan Januari, dengan peluang statistik sebesar 56% dalam 25 tahun terakhir,” ungkapnya.
Sentimen Positif dari BI dan Trump
Penguatan IHSG pada pekan lalu ditopang oleh kenaikan di sektor IDX PROPERTY dan IDX ENERGY. Saham-saham properti seperti SMRA, PWON, CTRA, dan BSDE mengalami lonjakan setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,75%, di luar ekspektasi pasar.
Di sisi lain, sektor energi mencatat kenaikan signifikan, terutama pada saham DSSA, di tengah harapan positif terkait kebijakan pro-energi fosil dari Presiden AS Donald Trump, yang resmi dilantik pada 20 Januari 2025.
“Terpilihnya Trump yang pro-energi fosil menjadi angin segar bagi sektor energi,” jelas Angga.
Namun, sektor IDX HEALTH dan IDX INDUSTRIAL menjadi penghambat, dengan pelemahan pada saham rumah sakit serta penurunan saham besar seperti ASII.
Penopang Utama IHSG
Sementara itu, pada perdagangan Jumat (17/01), sektor konsumer non-primer mencatat kenaikan tertinggi hingga 2,17%. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi penopang utama IHSG dengan kontribusi 10 indeks poin, diikuti oleh PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebesar 9,6 poin, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar 9,3 poin.
Langkah BI dalam memangkas suku bunga juga menarik minat investor asing ke saham berkapitalisasi besar. Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun tercatat melandai ke 7,15% pada akhir pekan lalu, setelah sebelumnya mendekati 7,3%.
Pasar AS dan Ekspektasi Kebijakan Ekonomi
Pasar saham Amerika Serikat (AS) mencatat reli signifikan pada Jumat (17/01). Indeks Dow Jones Industrial Average naik 334,70 poin atau 0,78% ke 43.487,83, sementara S&P 500 menguat 1% ke 5.996,66, dan Nasdaq Composite melesat 1,51% menjadi 19.630,20.
Saham teknologi besar memimpin penguatan, dengan Tesla naik 3%, Nvidia melonjak 3,1%, dan Alphabet bertambah lebih dari 1%.
Laporan ekonomi AS menunjukkan tekanan inflasi mulai mereda. Core CPI dan PPI masing-masing mencatat kenaikan lebih rendah dari perkiraan pada Desember, memicu optimisme pelonggaran kebijakan moneter.