KabarMakassar.com — Pelaksanaan Operasi Keselamatan Pallawa 2025 Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), menunjukkan hasil yang positif dalam sepekan, yang berlangsung mulai 10 hingga 17 Februari kemarin.
Selama sepekan operasi ini, Polda Sulsel berhasil menekan jumlah kecelakaan dan fatalitas korban hingga 41% dibandingkan tahun 2024.
Direktur Lalu Lintas Polda Sulsel, Kombes Pol Karsiman menyebutkan bahwa angka kecelakan lalulintas pada tahun ini sebanyak 91 kasus. Hal ini menunjukkan penurunan dibanding tahun 2024 dimana terjadi 153 kasus kecelakan.
“Selain penurunan jumlah kecelakaan, fatalitas korban meninggal dunia juga turun drastis hingga 86 persen, dari 22 orang pada tahun 2024 menjadi 3 orang pada tahun 2025,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/02).
Karsiman menuturkam bahwa penurunan ini merupakan hasil dari upaya preentif dan preventif yang terus ditingkatkan oleh personel Polda Sulsel di lapangan.
Kegiatan preemptif terhadap jalanan naik 145 persen, sementara kegiatan preventif terhadap kendaraan naik 100 persen. Penggunaan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) untuk menindak pelanggar lalu lintas juga meningkat hingga 303 persen.
“Operasi Keselamatan Pallawa masih akan berlanjut selama tujuh hari ke depan, dengan harapan jumlah dan fatalitas kecelakaan dapat terus menurun seiring dengan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat akan pentingnya keselamatan di jalan raya,” terangnya.
“Sinergitas dan berbagai upaya bersama para pemangku kepentingan akan terus dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan di jalan raya serta menciptakan Kamseltibcarlantas di Sulawesi Selatan,” pungkas dia.
Sebelumnya, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar apel pasukan operasi keselamatan Pallawa 2025, yang bertujuan untuk menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran (Kamseltibcarlantas), khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitrih 1446 H.
Apel tersebut dipimpin oleh Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Yudhiawan dan diikuti oleh Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol Nasri para pejabat utama (PJU) Polda Sulsel, personel Polda Sulsel, serta perwakilan dari Instansi terkait, yang berlangsung di Mapolda Sulsel, Senin (10/02).
Operasi Keselamatan Pallawa 2025 akan berlangsung selama 14 hari, mulai 10 Februari hingga 23 Februari 2025. Operasi ini mengedepankan pendekatan preemtif dan preventif, didukung dengan penegakan hukum lalu lintas berbasis elektronik yang disertai dengan teguran simpatik serta pendekatan humanis kepada masyarakat.
Adapun prioritas pelanggaran dalam operasi keselamatan Pallawa 2025. Dalam operasi ini, terdapat 6 jenis pelanggaran yang menjadi prioritas penindakan, yakni,
- Kendaraan bermotor roda dua dan roda empat yang menggunakan knalpot tidak sesuai pabrikan.
- Kendaraan bermotor yang tidak standar pabrikan, menambah panjang rangka atau merubah Spektek dan kendaraan barang yang over dimensi atau over loading.
- Kendaraan pribadi yang menggunakan sirine, rotator, atau strobo yang tidak sesuai peruntukannya.
- Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) kendaraan bermotor yang tidak sesuai dengan aturan atau spektek.
- Pengemudi atau pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI.
- Kendaraan bermotor pribadi Plat Hitam yang digunakan sebagai angkutan umum (Travel).
Kapolda Sulsel menegaskan bahwa Operasi Keselamatan Pallawa 2025 bertujuan untuk menurunkan angka pelanggaran lalu lintas, kecelakaan, serta korban fatalitas.
Selain itu, operasi ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas serta menciptakan situasi lalu lintas yang aman, nyaman, dan tertib, terutama menjelang Idul Fitri 1446 H.
Kapolda juga menekankan pentingnya pelaksanaan tugas dengan mengedepankan profesionalisme, prosedur yang tepat, dan akuntabilitas.
Selain itu, seluruh personel yang terlibat dalam operasi ini diimbau untuk menghindari tindakan kontra produktif yang dapat merusak citra Polri.
“Utamakan faktor keamanan dan keselamatan dalam bertugas. Laksanakan operasi ini dengan profesional, prosedural, dan akuntabel. Jaga marwah Polri dan selalu lakukan koordinasi dengan instansi terkait serta seluruh komponen masyarakat agar tercipta sinergitas yang baik,” imbuhnya.