KabarMakassar.com — Sebanyak 450 jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 37 tiba di tanah air sekaligus mengakhiri prosesi pemulangan jemaah haji Embarkasi Makassar, Minggu (21/07).
Sebanyak 450 jemaah haji kloter 37 ini menambah total jumlah jemaah haji Embarkasi Makassar yang telah tiba di tanah air sebanyak 16.609 jemaah dari 16.644 yang diberangkatkan.
Ketua PPIH Embarkasi Makassar, Muh. Tonang mengatakan sebanyak 35 jemaah yang wafat selama proses haji dimana 32 diantaranya wafat di Arab Saudi dan 3 wafat di tanah air.
Selain itu, masih terdapat 3 orang jemaah yang menjalani perawatan di Arab Saudi. Mereka nantinya bakal dipulangkan oleh pemerintah Indonesia melalui KJRI di Jeddah setelah kondisi pulih dan memungkinkan untuk dipulangkan.
“Kami laporkan juga ada jemaah haji kita masih tertinggal di tanah suci, ada 3 orang yang inshaAllah sampai mereka dirawat sambil ditunggu dan pemerintah akan merawat dan menyelesaikan pemulangan dan pemulihan sampai ke tanah air,” ungkapnya.
Pihaknya menegaskan petugas yang masih berada di Arab Saudi akan terus memantau dan mengontrol kondisi para jemaah yang masih dirawat.
“Petugas PPIH masih berada di Arab Saudi, mudah-mudahan ketiga jemaah yang dirawat bisa dipulangkan juga dan disana ada KJRI yang mengurusi dan dikontrol oleh pemerintah Indonesia,” jelasnya.
Adapun 3 orang yang masih dirawat di Arab Saudi yakni Rismawati Muhammad (31) asal Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, Abdullah Basinu Johra (60) asal Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara dan Hadija Ely Lumakapul (86) asal Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku.
Tahun ini, jumlah keseluruhan kuota jemaah haji tiap daerah yang berangkat melalui Embarkasi Hasanuddin Makassar yakni 7.837 asal Sulawesi Selatan yang terbagi atas 1.248 Makassar, 138 Parepare, 394 Pinrang, 646 Gowa, 473 Wajo, 851 Bone, 36 Tana Toraja, 333 Maros, 291 Luwu, 240 Sinjai, 435 Bulukumba, 208 Bantaeng, 363 Jeneponto, 117 Selayar, 275 Takalar, 182 Barru, 276 Sidrap, 329 Pangkep, 271 Soppeng, 198 Enrekang, 239 Luwu Utara, 112 Palopo, 161 Luwu Timur dan 21 Toraja Utara.
Selanjutnya 719 asal Papua Barat, 2.076 Sulawesi Tenggara, 990 Gorontalo, 1.049 Maluku, 1.081 Maluku Utara, 1.047 Papua dan 1.504 Sulawesi Barat.
Muh. Tonang juga menegaskan pihaknya telah memberikan pelayanan yang maksimal kepada para jemaah haji mulai dari pemberangkatan hingga kepulangan.
Salah satu inovasi yang dihadirkan yakni prosesi penerimaan yang dipersingkat dimana tahun-tahun sebelumnya hingga 7 jam kini sudah menjadi 2,5 jam.
“Khusus kita yang melayani pelayanan di tanah air kita sudah memberikan layanan yang maksimal mulai dari pemberangkatan sampai pemulangan dan inovasi yang kita lakukan contohnya penerimaan yang lebih singkat sekarang kita 2,5 jam,” pungkasnya.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi mengatakan tahun ini inovasi pelayanan haji semakin dimaksimalkan di Arab Saudi salah satunya dengan kebijakan murur dimana jemaah haji tidak lagi mabid di Musdalifah tapi hanya lewat.
“Ada sejumlah perbaikan-perbaikan yang kita lakukan contohnya murur jadi jemaah haji tidak lagi mabid di musdalifah tapi hanya lewat. Khususnya bagaimana jemaah haji yang berisiko tinggi dan lansia dan itu efek positifnya adalah tidak lagi terjadi crowded atau jemaah haji terlantar di Musdalifah,” pungkasnya.
Pihaknya pun masih akan terus melakukan evaluasi kedepan misalnya terkait pondokan para jemaah di tanah suci.
“Memang yang masih perlu dicarikan solusi adalah tenda di Mina yang kemarin masih terjadi over kapasitas ini yang perlu dicarikan solusi,” jelasnya.