kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Perkuat Posisi Kota Gastronomi, Dispar Dapat Kucuran Dana Rp645 Juta dari Kemenparekraf

Perkuat Posisi Kota Gastronomi, Dispar Dapat Kucuran Dana Rp645 Juta dari Kemenparekraf
Kepala Dispar Kota Makassar, Muhammad Roem, dalam rapat koordinasi seleksi nasional pengusulan nominasi anggota jejaring kota kreatif UNESCO (UCCN) tahun 2025 (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pariwisata (Dispar) mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupa kucuran anggaran sebesar Rp645 juta untuk tahun 2025.

Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Mohammad Roem, menyebut dana ini akan digunakan untuk memperkuat jejaring Makassar dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN), khususnya sebagai Kota Gastronomi.

Pemprov Sulsel

Ia menyebut anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk mempererat hubungan dengan kota-kota UCCN di seluruh dunia. Fokus utamanya adalah pengembangan jejaring internasional sekaligus mendukung komunitas lokal, terutama pelaku industri kreatif di sektor kuliner.

“Dana ini akan digunakan untuk memperkuat jejaring kota UCCN dan memperluas kolaborasi dengan kota-kota lainnya di jaringan tersebut. Selain itu, kita akan melibatkan lebih banyak komunitas dan pelaku industri kreatif di bidang kuliner, sehingga Makassar bisa semakin dikenal sebagai Kota Gastronomi,” ujar Roem.

Berbagai kegiatan yang melibatkan komunitas lokal dan industri kreatif di Makassar akan digelar sebagai bagian dari program ini.

Diharapkan, upaya ini dapat semakin mengukuhkan posisi Makassar di kancah internasional, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pariwisata kuliner.

“Kami optimistis bahwa dengan dukungan ini, Makassar akan lebih dikenal di jejaring kota kreatif UNESCO, sekaligus menarik lebih banyak wisatawan untuk menikmati kekayaan kuliner kita,” tambahnya.

Untuk informasi, Jaringan Kota Kreatif UNESCO atau dalam bahasa Inggris disebut UNESCO Creative Cities Network (UCCN) adalah proyek UNESCO yang diluncurkan pada 2004 untuk mempromosikan kerja sama antar kota dengan menilai dan menghargai kreativitas sebagai faktor utama dalam pengembangan kota. Pada 2017, sudah ada 180 kota dari 72 negara yang termasuk dalam jaringan ini.

UCCN bertujuan untuk menumbuhkan kerja sama internasional timbal balik dengan dan antar kota-kota anggota yang berkomitmen untuk berinvestasi dalam kreativitas sebagai pendorong pembangunan kota yang berkelanjutan, inklusi sosial dan semangat budaya.

Sebelumnya diberitakan, Makassar sedang dalam proses seleksi untuk menjadi Kota Gastronomi UNESCO. Jika terpilih, Makassar akan menjadi kota pertama di Indonesia Timur yang mendapatkan pengakuan prestisius ini.

“Saat ini sudah ada 57 kota di dunia yang telah terdaftar versi UNESCO, Makassar dalam proses untuk masuk ke arah sana, setelah UCCN kemarin kita berhasil lolos empat besar. Pengumuman resmi akan dilakukan pada 7 Oktober mendatang untuk cari dua besar untuk dinilai kembalk,” ungkap Moh Roem, Kamis (26/09).

Selama proses seleksi ini, tim penilai UNESCO akan melakukan visitasi ke beberapa lokasi di Makassar, termasuk Lego-lego, Inkubator Center, Hotel Losari, Gedung Kesenian, dan pusat-pusat kreatif lainnya yang dikelola komunitas.

Mereka akan mencocokkan informasi yang sudah disampaikan pada tahap seleksi sebelumnya dengan kondisi di lapangan. Selain aspek kuliner, perhatian juga diberikan pada pengelolaan sampah makanan sebagai salah satu syarat penting dalam penilaian.

“Sebelumnya, Indonesia telah memiliki beberapa kota yang diakui UNESCO dalam berbagai kategori, yakni Ambon, Bandung, Jakarta. Jika Makassar lolos, ini akan menjadi kota pertama yang masuk dalam kategori gastronomi,” tambahnya.

Moh Roem juga menyoroti pentingnya dukungan dari seluruh elemen, termasuk stakeholder industri kreatif di Makassar. Koordinasi intensif telah dilakukan dengan berbagai pihak guna memastikan kesiapan Makassar dalam menyambut visitasi tim UNESCO.

“Kami berharap esensi dari kegiatan ini bukan sekadar pencitraan, tetapi merepresentasikan kehidupan sehari-hari masyarakat Makassar dalam merawat dan melestarikan kekayaan kuliner,” ujar Moh Roem.

Selain itu, ia menjelaskan keuntungan besar jika Makassar berhasil mendapatkan status Kota Gastronomi UNESCO. Hal ini akan membuka peluang berjejaring dengan 57 kota gastronomi di seluruh dunia, yang tentunya menguntungkan sektor ekonomi kreatif, khususnya di bidang kuliner.

“Dengan pengakuan UNESCO, kita bisa mengangkat branding kota sebagai destinasi gastronomi dunia. Kuliner Makassar memiliki potensi yang besar, baik dari segi sejarah, geografis, hingga ritual budaya,” jelasnya.

Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo, jalur perdagangan yang melibatkan Tiongkok dan Arab, serta kekayaan kuliner seperti coto dan pallubasa yang telah menjadi industri tersendiri, semakin memperkuat posisi Makassar sebagai kota kuliner unggulan.

“Seandainya pasar tradisional seperti Pasar Segar masih aktif, itu bisa menjadi tambahan poin penting dalam proses penilaian,” tutupnya.

Kota Makassar masuk dalam 4 besar kota yang akan diusulkan menjadi Unesco Creative Cities Network (UCCN) tahun 2025.

Usai lolos seleksi nasional tahap I yang digelar Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) dan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) pada 10-17 September 2024, dan telah menetapkan 6 kabupaten/kota yang berhak melanjutkan ke Seleksi Tahap II.

Sebagaimana diketahui keenam kabupaten kota yang lolos di tahap II, masing-masing Kota Makassar, Kabupaten Bantul, Kabupaten Buleleng, Kota Malang Kabupaten Tangerang dan Ponorogo.

Lalu pelaksanaan seleksi tahap II telah selesai pada Senin 23 September 2024 hari ini dan telah menghasilkan 4 kab/kota akan mengikuti tahapan selanjutnya dan salah satu kota terpilih adalah Kota Makassar.

Kota Makassar kini melangkah ke tahap selanjutnya menjadi bagian dari UNESCO dalam kategori kota kreatif gastronomi.

Pelaksanaan Seleksi nasional Tahap II Telah berlangsung di JS Luwansa Hotel, Jakarta, pada Senin (23/09) kemarin.

Roem telah memaparkan di hadapan 10 panitia seleksi nasional perjalanan dan capaian Kota Makassar Menuju Kota Kreatif Gastronomi UNESCO.

Dimulai penetapan 10 ikon kuliner pada Tahun 2015, kemudian penetapan branding Makasar Kota Makan Enak hingga Kota Makassar masuk dalam jejaring Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia dengan subsektor unggulan kuliner pada 2023.

“Dari paparan seleksi nasional tahap II tadi Panselnas telah menentukan 4 besar salah satunya adalah Kota Makassar, setelah ini Kemenparekraf akan melakukan visitasi untuk menentukan 2 besar yang akan diusulkan ke UNESCO untuk menjadi UCCN tahun 2025,” ujar Roem.