kabarbursa.com
kabarbursa.com

BI Intervensi Pasar Jaga Nilai Tukar Rupiah

BI Intervensi Pasar Jaga Nilai Tukar Rupiah
ilustrasi tukar uang (doc : int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Bank Indonesia (BI) memastikan akan melakukan intervensi pasar pada hari ini, Senin (10/6), guna menjaga nilai tukar rupiah yang terus melemah di tengah penurunan nilai aset-aset di negara-negara emerging market di seluruh dunia.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Edi Susianto, menyatakan pelemahan rupiah tidak terjadi secara isolasi, melainkan hampir seluruh mata uang negara emerging market juga mengalami penurunan terhadap dolar Amerika.

Pemprov Sulsel

“Kejatuhan rupiah pagi ini bukan fenomena tunggal, hampir semua valuta emerging market anjlok menghadapi dolar Amerika,” ujar Edi.

Menurut Edi, pelemahan ini disebabkan oleh sentimen pasar yang memburuk sejak akhir pekan lalu, setelah data nonfarm payrolls (NFP) Amerika mencatat angka tinggi yang melampaui prediksi pasar.

“Hampir semua mata uang emerging market Asia melemah akibat data NFP yang di atas ekspektasi, sehingga NDF (nondeliverable forward) ditutup melemah di pasar New York, berdampak pada pembukaan pasar hari ini.

“Kami akan berada di pasar untuk memastikan tidak ada gejolak ekstrem dengan triple intervention, terutama di spot domestic NDF,” jelas Edi.

Pada pukul 10:30 WIB, nilai tukar rupiah semakin terperosok ke Rp16.293 per dolar AS, level terendah sejak April 2020.

Ini menjadi posisi terburuk baru setelah krisis pandemi 2020 ketika rupiah mencapai Rp16.575 per dolar AS, terlemah dalam sejarah.

Sebelumnya, BI pekan lalu melaporkan peningkatan cadangan devisa Indonesia untuk pertama kali tahun ini setelah empat bulan berturut-turut mengalami penurunan akibat intervensi untuk menstabilkan rupiah.

Pada akhir Mei 2024, cadangan devisa tercatat sebesar US$139 miliar, naik US$2,8 miliar dari posisi akhir April 2024 yang sebesar US$136,2 miliar. Sebelumnya, cadangan devisa Indonesia sempat turun lebih dari US$10 miliar selama empat bulan, yang mendorong BI untuk menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25% pada April.