KabarMakassar.com — Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis di DPP Partai Golongan Karya (Golkar), Erwin Aksa, menargetkan kemenangan 60 persen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak November 2024 mendatang. Dimana salah satunya di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Target kita itu 60 persen. Cuman kita harus rubah (sistem kampanye). Survei memang penting yah, siapa yang lebih populer. Bahwa kita perlu melihat siapa yang maju itu punya semangat, uang (logistik) juga dan tentunya punya jaringan,” ujar Erwin Aksa kepada awak media, Senin (15/4).
Dirinya menyebutkan kunci kemenangan baik itu di Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden maupun Pemilihan Legislatif serta Pilkada adalah Tempat Pemilihan Suara (TPS) yang menjadi salah satu indikator utama pada pemenangan Pemilu.
“Karena kuncinya itu adalah TPS. Di Pilkada ini perlu sedikit pesan mau dibawa kemana ini kota, tetapi perlu visi lebih luas. Kan kalau Pileg Dapil (daerah pemilihan) yang diurus, beda Pilkada semua digarap,” katanya.
Selain itu, Partai Golkar telah menugaskan sejumlah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) provinsi dan kabupaten kota maju Pileg 2024 guna mengukur sejauh mana pengaruh dalam memperoleh kursi, selanjutnya ditugaskan maju sebagai bakal calon kepala daerah.
Dimana partai beringin menjadwalkan pada Agustus mendatang khusus Pilgub Sulsel memiliki peluang yang sama untuk diusung yakni mantan Wlaikota Makassar dua periode Ilham Arief Sirajuddin, mantan Walikota Parepare Taufan Pawe, Waketum Nurdin Halid, Indah Putri Indriani Bupati Luwu Utara dua periode dan Bupati Gowa dua periode Adnan Purichta Ichsan.
“Kemarin strateginya Golkar itu mencalonkan seluruh yang mau maju Pilkada, maju Pileg dulu. Makanya, salah satu keuntungan golkar adalah banyaknya Caleg yang (calon) maju gubernur, bupati wali kota dan mereka dapat kursi. Inilah salah satu keberhasilan,” terangnya.
Erwin menekankan, paling penting menghadapi Pilkada nanti adalah target suara dan bagaimana mengembalikan kejayaan Golkar lima tahun ke depan salah satunya di Sulsel sebagai lumbung suara.
“Saya kira yang paling penting dalam Pilkada ini adalah menentukan target suara berapa untuk bisa menang. Kemudian menentukan caranya, apakah sosial media di bangun, cara door to door, pengamanan suaranya bagaimana. Makanya dibutuhkan logistik juga,” jelasnya.
Dirinya menyebutkan ada beberapa daerah strategis untuk Golkar memenangkan Pilkada seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, mengingat provinsi tersebut memiliki basis pemilihnya cukup banyak agar nantinya menjadi modal pada Pileg dan Pilres di tahun 2029.
“Kalau Pilgub DKI Jakarta, saya tidak dapat surat tugas, cuma nama disebut-sebut, nanti kita lihat saja. Buat Golkar, strategis sekali Jawa Barat, Jakarta dan Banten, untuk Pileg dan Pilres 2029. Makanya Golkar nanti melihat potensinya (pilkada gubernur), karena kita melihat jangka panjang,” ungkapnya,
Menurut dia, ada beberapa kader potensial Golkar yang diusung seperti Airin Rachmi Diany di Provinsi Banten, begitupula Ridwan Kamil diharapkan di Jawa Barat, Jawa Timur ada Khofifah Parawansyah dan DKI Jakarta juga diharapkan ada kader Golkar maju.
Sementara itu, Ketua DPD partai Golkar Sulawesi Selatan, Taufan Pawe (TP) menegaskan, penetapan calon usungan pada Pemilihan Kepala Daerah serentak 2024 dilakukan tanpa mahar politik.
Dimana ia tegaskan usai menghadiri Open House Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (11/4) malam.
Taufan Pawe mengatakan, dibawah kepemimpinannya, proses usungan cakada Golkar dan posisi pimpinan dewan secara trasnparan dan akuntabel.
Sehingga dirinya menegaskan para bakal calon dan legislatif terpilih untuk tidak percaya ‘makelar’ yang menjanjikan posisi tertentu namun menggunakan mahar politik.
“Saya tegaskan penetapan cakada usungan Golkar atau penemptan posisi pimpinan dewan dilakukan tanpa mahar politik. Lapor saya jika ada minta bayar-bayaran,” tegas Taufan Pawe kepada media.