KabarMakassar.com — Di setiap daerah pasti ada tradisi yang dilakukan ketika menyambut kehadiran waktu yang istimewa.
Salah satunya seperti yang dilakukan warga di lingkungan Bulutakkang, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat mempunyai tradisi unik menyambut awal Ramadan.
Tradisi tersebut yang di beri nama “Pantunui Ku’bur sudah lama di lakukan di tempat tersebut dan dilakukan sampai saat ini dengan cara turun temurun.
Ribuan lilin terlihat menerangi TPU di tempat tersebut yang merupakan tempat pemakaman yang sudah tua.
Kepala Lingkungan Bulutakkang Sudirman mengatakan, tradisi tersebut dilakukan sudah sejak dulu.
“Ini dilakukan secara turun temurun setiap tahun masuknya Ramadhan dengan menyalakan lilin di setiap makam,”katanya
Makna dari tradisi tersebut agar para leluhur orang tua yang telah meninggal tetap diingat pada awal Ramadhan.
“Untuk mengingat orang tua yang telah tiada pada waktu masuk nya awal Ramadhan,” tuturnya,Kamis(23/4).
“Pembakaran lilin mempunyai makna tersendiri. Pembakaran lilin pada saat waktu tertentu itu terdapat cahaya atau sinar, nah itu lah apa maknanya,” tambahnya.
Sudirman mengungkapkan, tradisi ini harus terus dilestarikan, walaupun ada pengaruh dari luar, namun hal ini tidak berdampak.
“Inikan tradisi. Menyalakan lilin merupakan tradisi nenek moyang kita,” ungkapnya.
Lilin yang dinyalakan tersebut masing masing Keluarga menyalakan, tetapi apabila Keluarganya tidak sempat maka orang lainlah yang akan menyalakan.
