KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menegaskan pentingnya menyatukan pikiran yang berbeda dalam menghadapi dinamika hubungan antara pengusaha dan pekerja.
Danny menyebut pihaknya selalu responsif terhadap aspirasi buruh, dengan mengutamakan pendekatan langsung untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul.
“Pertemuan ini untuk menyatukan pikiran dan kondisi yang berbeda dalam setahun, hubungan kerja antara pengusaha dan para pekerja,” ujarnya dalam kegiatan Ramah Tamah May Day tingkat Kota Makassar, di Claro Hotel, Jumat (3/5).
Ia menyebut, hak-hak pekerja harus tetap dijalankan dengan baik tanpa mengurangi kenyamanan mereka dalam bekerja. Sebagai regulator, pemkot berperan sebagai fasilitator dan mediator antara buruh dan pengusaha, sementara peraturan yang lebih besar, seperti undang-undang Cipta Kerja, menjadi urusan pusat.
“Pusat yang punya urusan, kami menjalankan tugas Bagaimana menjadi fasilitator, mediator khusus regulator itu pusat yang bikin, kami hanya regulator yang detail-detail saja dalam bentuk Perwali,” lanjutnya.
Ia pun menyebut akan responsif terhadap kebutuhan para pekerja, termasuk untuk terus memperjuangkan kesejahteraan buruh.
“Poin-poin pertemuan dalam ramah tamah dengan buruh tentu akan dimaksimalkan, termasuk kalau dibutuhkan perwali tentu akan dibuatkan,” tutupnya.
