kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Ratusan Pengikut Jamaah Islamiyah di Sulawesi Nyatakan Bubar dan Kembali ke NKRI

Ratusan Pengikut Jamaah Islamiyah di Sulawesi Nyatakan Bubar dan Kembali ke NKRI
Deklarasi pembubaran JI di Wilayah Sulawesi (Dok: Atri KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Ratusan mantan pengikut dan pimpinan Kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Sulawesi menyatakan telah membubarkan diri dan berikrar untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pembubaran dan ikrar sumpah kembali ke NKRI berlangsung di gedung BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, pada Minggu (27/10).

Pemprov Sulsel

“Tadi berlangsung acara pembubaran Jamaah Islamiyah Sulawesi. Jamaah ini bukan hanya dari Sulsel, tapi bergabung dari Sulbar 1 orang, Sulteng ada 13 orang, Sulsel 108 orang dan Sultra 18 orang,” kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, Minggu (27/10).

Selain membubarkan diri dan berikrar untuk kembali ke pangkuan ibu pertiwi, para eks pengikut JI wilayah Sulawesi ini juga menyerahkan sebuah senjata api kepada pihak kepolisian. Yudhiawan menerangkan bahwa penyerahan senjata tersebut merupakan bagian simbol-simbol perlawanan dan diserahkan secara simbolis bahwa mereka kembali ke pangkuan NKRI.

“Ini semua merupakan hal yang menggembirakan buat kita semua, bahwa mereka telah kembali di pangkuan ibu Pertiwi. Penyerahan senjata api itu merupakan simbol-simbol dari perlawanan dan itu diserahkan secara simbolis,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yudhiawam mengajak seluruh mangan pengikut JI tersebut untuk berperan aktif dan ikut menjaga situasi keamanan dan ketertiban di Sulsel yang kondusif, terutama menjelang Pilkada serentak.

“Kami terbuka untuk komunikasi dan pembinaan berkelanjutan kepada eks JI guna menjaga keamanan dan ketertiban di Sulsel, terutama menjelang Pilkada,” tuturnya.

Jenderal bintang dua itupun, mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar menjaga dan menghilangkan paham-paham intoleran, radikalisme dan terorisme di wilayah Sulsel, terutama menjelang Pilkada serentak 2024.

“Seluruh elemen masyarakat sulsel untuk bergandengan tangan, bekerja bersama menjaga situasi kamtibmas serta menghilangkan paham-paham intoleranisme, radikalisme dan terorisme, serta semua akan berlangsung dengan aman dan kondusif,” imbuhnya.

Sementara itu, mantan Ketua Majelis Fatwa JI, Imtihan Syafii mengaku bahwa pembubaran kelompok JI di wilayah Sulsel ini, merupakan hasil dari kajian yang telah dilakukan pihaknya, sehingga menyimpulkan untuk membubarkan diri.

“Kami harus membubarkan diri, karena apa yang kami pilih kemarin, kita kaji, kita sadari benar-benar telah mendatangkan ke mudhorotan ke rasakan dan kami tidak ingin meneruskannya sebab sesuatu yang sebenarnya tidak diperkenankan dalam Islam,” kata Syafii.

“Kami semuanya berkumpul karena ilmu dan kita terus belajar, dan ketika kita sampai pada perbaikan ilmu yang terkahir, maka itulah yang akhirnya membawa kita kepada pembubaran ini,” sambungnya.

Syafii menyebutkan jumlah warga mantan pengikut Jamaah Islamiyah di wilayah Sulawesi tercatat sebanyak 140 orang lebih yang telah menyatakan sikap kembali ke NKRI.

“Kalau seluruh warga kami tercatat 6000 sekian, diseluruh Indonesia, kalau Sulsel 140an,” bebernya.

Lebih lanjut, Syafii mengaku mantan Jamaah Islamiyah di Wilayah Sulawesi yang telah bubar, akan berkomitmen tidak akan melakukan kegiatan yang dapat mendatangkan kerusakan dan merugikan rakyat di Indonesia.

“Kedepan nya kami akan terus menjalankan amal Islam dengan diikat dalam satu ikatan (NKRI), kita tidak akan mendatangkan kerusakan kepada seluruh warga Indonesia baik muslim maupun non muslim semuanya, ini tidak mendatangkan kerusakan dan dalam bingkai NKRI,” tandasnya