kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Pj Gubernur Sulsel Dukung Program Menag untuk Kemaslahatan Umat

Pj Gubernur Sulsel Dukung Program Menag untuk Kemaslahatan Umat
Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry dan Menteri Agama, Prof KH Nasaruddin Umar di Asrama Haji Sudiang (Dok: Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Fadjry Djufry mengaku siap mendukung program Menteri Agama (Menag), Prof KH Nasaruddin Umar untuk kemaslahatan umat.

Terlebih, peran tokoh agama untuk menciptakan kedamaian serta ketentraman di Sulsel sudah teruji saat pelaksanaan pesta demokrasi.

Pemprov Sulsel

Pada acara temu tokoh agama dan pembinaan aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Agama Provinsi Sulsel, Prof Fadjry Djufry di hadapan Menteri Agama, Prof KH Nasaruddin Umar menyatakan kesiapannya untuk mendukung program yang mengandung makna positif bagi masyarakat.

“Ijin Pak Menteri, saya sebagai Penjabat Gubernur Inshaallah akan mendorong apapun yang menjadi program kita bersama untuk kemaslahatan umat,” ujar Prof Fadjry di Aula Arafah, Asrama Haji Sudiang Makassar, pada Jumat (10/01).

Ia mengungkapkan, saat Pilpres dan Pilkada Serentak, Sulsel tadinya dianggap sebagai provinsi yang paling rawan dan masuk zona merah. Namun karena peran tokoh lintas agama, Sulsel menjadi daerah kedua teraman saat pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.

“Alhamdulillah karena kebersamaan kita semua dan pasti di dalamnya tokoh lintas agama ada di situ, kita nomor dua yang teraman,” imbuhnya.

Ia mengapresiasi dan berharap bahwa sekarang saatnya kita merajut kembali tali kasih yang mungkin pernah terputus karena perbedaan warna atau pilihan.

“Saya berharap betul semua tokoh agama yang hadir ini jika sebelumnya ada gesekan karena perbedaan, saatnya kita lupakan yang sudah, karena biar bagaimanapun kita semua bersaudara. Kita semua beda pilihan boleh, beda warna boleh, tapi itu saudara kita semua,” tukasnya.

Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, Prof Fadjry Djufry menyampaikan selamat datang kepada Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar, dan kembali menegaskan untuk mendukung apa yang menjadi program dalam rangka pemberdayaan umat.

Menteri Agama RI, Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan, Indonesia dimata dunia internasional saat ini begitu menanjak.

“Tentu kita merasa bersyukur dan merasa bangga dan nilai jual yang paling penting adalah kerukunan, tidak ada prestasi apa pun jika tidak ada kerukunan. Oleh karena itu, kerukunan ini adalah suatu hal yang harus dirawat,” ungkap Imam Masjid Istiqlal Jakarta tersebut.

Dimetahui, Menag juga mencanangkan untuk pelaksanaan kurikulum cinta. Kurikulum cinta adalah bagaimana menanamkan rasa cinta antara satu yang lain melalui kurikulum. Bagaimana agar perbedaan ini bisa diramu dengan suatu kebersamaan yang indah.

Guru agama nanti ketika ia mengajar jangan mencela agama yang lain namun ciptakanlah persamaan, jangan ciptakan perbedaan. Apalagi menanamkan konflik sejak dini dalam diri anak didik.

“Bagaimana agar satu sama lain meskipun kita berbeda, tapi kita bisa membangun Indonesia yang besar ini,” pungkasnya.