kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Ketinggian Air di Antang Hingga 3 Meter, Pemprov Sulsel Beri Bantuan

Ketinggian Air di Antang Hingga 3 Meter, Pemprov Sulsel Beri Bantuan
Banjir merendam rumah-rumah yang ada di Antang (Dok: Ist)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Fadjry Djufry melakukan peninjauan langsung ke beberapa titik banjir yang ada di Kota Makassar.

Salah satu lokasi yang ditinjau pada Rabu (12/02) adalah Perumnas Antang Blok 8 dan Blok 10. Prof Fadjry Djufry mengaku sengaja turun langsung melihat lokasi banjir di beberapa titik di Kelurahan Manggala, bersama Kepala Dinas Sosial Sulsel, tim Dinas Kesehatan Sulsel, serta dari Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.

Pemprov Sulsel

Prof Fadjry Djufry berharap, ke depannya wajib dipikirkan bersama solusi permanen serta tindaklanjut untuk menyelesaikan masalah yang terjadi setiap tahun ini.

“Kita harus memikirkan untuk memitigasi hal ini agar dampak banjir ini tidak terulang. Jadi, Pemkot, Pemprov harus duduk bersama termasuk Kementerian PU untuk mencari solusi permanen,” tukasnya.

Lurah Manggala, Arwinah Aminuddin, melaporkan, pada Rabu, 12 Februari 2025, terdapat 14 titik pengungsian yang ditempati 1.093 jiwa pengungsi dari 297 Kepala Keluarga.

Tim evakuasi dari Pemkot Makassar seperti BPBD Kota Makassar, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU sudah bersiaga sejak tanggal 11 Februari 2025 kemarin, guna mendampingi warga untuk berpindah ke tempat yang lebih aman.

“Alhamdulillah sejauh ini, belum ada korban jiwa dan mudah-mudahan semua selamat dari musibah banjir ini,” bebernya.

Menurut Arwinah, banjir kali ini yang terparah, dengan ketinggian air mencapai 3 meter.

“Di Jalan Ujung Bori Raya, RW 8 dan Kecaping Raya RW 13 Blok 10 yang mengalami banjir parah, sampai tiga meter ketinggian air,” jelasnya.

Kepala Dinas Sosial Sulsel, Malik Faisal, mengatakan, sampai saat ini pengungsi yang tersentralisasi di beberapa masjid dan kantor pemerintahan, kurang lebih sekitar dua ribu orang. Semuanya diberikan dukungan bufferstock dari Pemerintah Provinsi Sulsel.

“Khusus Kota Makassar ini, kita terjun langsung dengan Bapak Gubernur Sulsel untuk melihat kondisi dan memberikan pertolongan kepada masyarakat yang ada di pengungsian. Kami juga membawakan makanan siap saji,” ungkapnya.

Diketahui, Dinas Sosial Sulsel juga menyiapkan beras sebanyak 2 ton dan nantinya Dinas Sosial Kota Makassar yang akan membagikan beras tersebut untuk didistribusi ke dapur-dapur umum, juga ada mie instan sebanyak 100 dos.

“Warga yang tidak ke pengungsian karena rumahnya dua lantai, tapi terdampak banjir, juga kita support dengan memberikan bahan baku makanan,” tutur Malik.

Sebelumnya diberitakan, pagi hari ini, Rabu (12/02) sejumlah warga memadati sisa area di Blok 8 Antang yang belum terendam banjir.

Masyarakat telah berkerumun sejak pagi, orang tua hingga anak kecil, menyaksikan banjir yang mengepung rumah-rumah mereka. Tingginya, hampir mencapai atap rumah warga.

Tatapan sedih terlihat dari beberapa orang yang terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabat kala banjir kembali merendam rumah mereka.

Beberapa masyarakat terlihat kembali dari rumah yang terendam banjir menggunakan perahu karet bersama staf BPBD Kota Makassar. Mereka membawa sejumlah barang penting yang dimasukkan kedalam tas.

Posko BPBD Kota Makassar sendiri telah bersiaga sejak kemarin, perahu karet telah dikeluarkan untuk mengevakuasi dan membantu warga yang terdampak. Mobil ambulance Dinas Kesehatan Kota Makassar juga terlihat dipinggir jalan.

Salah satu ibu rumah tangga di Blok 10 Antang, Ice hanya bisa pasrah saat memperhatikan kondisi yang terjadi. Rumahnya turut dikepung banjir, ia menjadi satu dari sekian banyak warga yang menunggu di Blok 8 Antang untuk menuju ke rumahnya.

“Ini parah, lebih parah lagi dari yang bulan 12 kemarin. Saya mau masuk karena mau lihat kulkasku. Saya sudah berapa kali ini ganti kulkas. Barang-barang mau diselamatkan,” tukasnya.

“Ini makanya stres ka, walau sudah mengungsi di rumah kakak cuman harus masuk dulu lihat,” sambungnya.

Tinggal di Antang sejak 12 tahun yang lalu, Ice berharap ada solusi dari pemerintah terhadap banjir yang terus melanda wilayah Antang, terkhususnya Blok 8-Blok 10.

“Tolong, ini kan rumah sendiri bukan rumah kontrak, mau sampai atap banjirnya, kasihan. Kalau hujan deras terus berhenti hujan, baru kita dapat banjir, saya selalu memantau. Tolong, supaya ditanggulangi banjirnya,” tuturnya.

Senada dengan yang disampaikan Ice, Diah yang merupakan warga Antang sejak kecil menjadi saksi terus berulangnya banjir di wilayah Antang tersebut.

“Bukan dibilang satu dua tahun, hampir setiap tahun banjir, ini Blok 8 nanti terus baru belok kanan Blok 10, semua terendam banjir,” bebernya.

“Pokoknya ini yang paling parah kayaknya, karena langsung sampai sini (mencapai posko BPBD) karena biasanya tidak sampai. Satu hari langsung tinggi, kalau kesana sudah tenggelam,” tambahnya.

Sementara itu, Staf BPBD Kota Makassar, Nur menyatakan pihaknya terus berupaya untuk membantu serta mengevakuasi warga yang terkena banjir.

“Masih ada warga yang berada dilantai dua rumahnya,” ujarnya.

Ia mengaku saat ini terdapat sekitar 25 anggota BPBD Kota Makassar yang bersiaga di posko yang didirikan di Blok 8 Antang tersebut.

“Ada juga dari pihak TNI dan Polisi yang membantu,” imbuhnya.

harvardsciencereview.com
https://inuki.co.id