KabarMakassar.com — Sebanyak 181 calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Bantaeng mengikuti rangkaian kegiatan Manasik Haji yang digelar di aula PLHUT Kemenag Bantaeng pada Kamis (17/04).
Adapun 181 jemaah haji asal Bantaeng tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) UPG 8 bersama jemaah dari Kota Makassar dan Bulukumba.
Diantara ratusan jemaah, salah satunya berusia paling tertua yakni 90 tahun, sebuah simbol kekuatan spiritual dan keteguhan hati.
Para jemaah akan masuk Asrama Haji Embarkasi Makassar pada 5 Mei 2025, dan bertolak ke Tanah Suci keesokan harinya pada 6 Mei 2025.
Dalam kegiatan manasik, para jemaah mendapatkan pembekalan dari narasumber berpengalaman dan tersertifikasi.
Salah satu pemateri utama adalah Asa Afiif, Ketua Tim Bina Petugas Haji dan Haji Reguler Kanwil Kemenag Sulsel.
Materi manasik tidak hanya membahas tata cara pelaksanaan ibadah haji secara teori, tetapi juga menekankan pada praktik teknis, seperti penggunaan gelang identitas, rute perjalanan, serta simulasi pelaksanaan thawaf dan sa’i. Fokusnya adalah menjadikan jemaah mandiri dan siap secara fisik, mental, dan spiritual.
“Kami ingin memastikan seluruh jemaah tidak hanya paham secara teori, tetapi juga siap secara praktik. Kita siapkan mereka menghadapi kondisi lapangan di Tanah Suci. Inilah fungsi utama manasik haji,” jelas Asa Afif.
Kakanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid menegaskan bahwa seluruh fasilitas jemaah sudah dijamin negara melalui Kementerian Agama, mulai dari pemondokan, transportasi udara, konsumsi, hingga layanan kesehatan.
“Tugas jemaah hanya satu fokus beribadah. Segala kebutuhan logistik sudah kami fasilitasi,” kata Ali Yafid.
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) per hari ini, jumlah daftar tunggu calon jemaah haji asal Bantaeng mencapai 8.474 orang.
Dengan kuota yang terbatas, waktu tunggu haji hingga 49 tahun. Ini menjadikan Bantaeng sebagai salah satu daerah dengan antusiasme haji tertinggi di Sulsel, sekaligus menghadapi tantangan besar dalam pemerataan keberangkatan.