KabarMakassar.com — Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) pastikan ketersediaan rupiah yang cukup, sehingga tidak hanya memfasilitasi transaksi ekonomi, tetapi juga turut memperkuat fondasi ekonomi di masyarakat. Khususnya selama ramadan dan jelang hari raya idul fitri 1445 H/2024.
Kepala BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menekankan pentingnya ketersediaan rupiah untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat. Menurutnya, langkah ini tidak hanya memfasilitasi transaksi ekonomi, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi secara keseluruhan.
Sebagai penjaga mata uang negara, BI Sulsel berperan penting dalam memajukan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam upaya memenuhi peran tersebut, BI Sulsel telah menyiapkan uang kartal sebesar Rp5,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Idulfitri 2024. Hal ini merupakan bagian dari layanan kemitraan uang kepada masyarakat selama periode tersebut.
Rizki menyoroti tiga aspek utama dalam layanan kemitraan uang tersebut. Pertama, ketersediaan rupiah dengan jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai, serta kondisi yang layak edar bagi masyarakat. Kedua, layanan rupiah yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan jangkauan maksimal dan frekuensi yang optimal.
“Yang terakhir edukasi rupiah melalui peningkatan pemahaman masyarakat untuk cinta, bangga, dan paham rupiah,” katanya.
Lebih lanjut, Rizki menyebut, BI Sulsel tidak hanya mengandalkan layanan penukaran uang di perbankan konvensional, tetapi juga telah memperluas jangkauan layanannya.
Salah satu inisiatif terbaru yang dijalankan adalah operasionalisasi Mobil Layanan Kas Keliling, atau yang dikenal dengan layanan penukaran uang (UPK).
Layanan UPK ini tidak hanya mencakup area perkotaan, tetapi juga mencapai daerah-daerah terpencil di Sulsel. BI Sulsel telah bekerja sama dengan 41 bank untuk menyiapkan 75 titik penukaran uang. Selain itu, BI Sulsel juga menambahkan 4 Kas Titipan yang berlokasi strategis di Kabupaten Bone, Bulukumba, Kota Palopo, dan Parepare.
Dengan langkah-langkah ini, BI Sulsel berupaya untuk memastikan aksesibilitas layanan penukaran uang yang lebih luas bagi masyarakat Sulawesi Selatan, termasuk di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Hal ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan, terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri.
“Secara nasional ada 4.264 titik penukaran, sementara di Sulsel ada 75 titik. Penukaran di Mobil Kas Keliling Bank Indonesia dimulai 18 Maret hingga 4 April 2024,” tutupnya.