KabarMakassar.com — Fungsional Perencana Ahli Madya Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulawesi Selatan (Sulsel), Ariany Rofaidah menyampaikan terkait Penyusunan National Urban Development Strategy (NUDS) di Provinsi Sulawesi Selatan pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Swiss-Bellhotel.
“Diketahui bersama bahwa visi jangka panjang Sulawesi Selatan tahun 2025-2045 yaitu Sulawesi Selatan mandiri, maju, dan berkelanjutan dalam ekosistem ekonomi hijau dan ekonomi biru,” ujarnya.
Ariany menyampaikan bahwa RTRWN menetapkan Sistem Perkotaan di Provinsi Sulawesi Selatan yang meliputi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Mamminasata yang meliputi seluruh wilayah kota Makassar dan Kabupaten Takalar serta sebagian wilayah kabupaten Maros dan kabupaten Gowa. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang terdiri dari Kawasan Perkotaan Bulukumba, Jeneponto, Pangkajene dan Kepulauan, Barru, Bone, Parepare, dan Palopo.
“Dalam RTRWP Sulawesi Selatan menetapkan sistem perkotaan berupa Pusat Kegiatan Lokal (PKL) sebanyak 15 PKL yang tersebar di 13 kabupaten. Kabupaten Wajo dan Kabupaten Luwu memiliki masing masing 2 PKL. Kawasan Perkotaan Mamminasata berperan sebagai pusat orientasi pelayanan berskala internasional dan sentra pengolahan komoditas SDA dengan sector unggulan perdagangan dan jasa,” jelasnya.
“Kawasan Perkotaan Mamminasata memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan, yaitu Kota Makassar sebesar 34,67%, Kabupaten Gowa sebesar 4,35%, Kabupaten Maros sebesar 4,03% dan Kabupaten Takalar sebesar 1,97% terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Selatan,” sambungnya.
Kawasan Perkotaan Pangkajene dan Kepulauan merupakan bagian dari Kawasan Pembangunan Makassar yang berperan sebagai pusat perikanan terpadu dan pengolahan komoditas SDA memiliki sektor unggulan agroindustry, perikanan dan pariwisata dengan kontribusi ekonomi sebesar 4,99% terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Selatan.
PKW Bulukumba, PKW Jeneponto dan PKW Bone merupakan bagian dari Kawasan Andalan Bulukumba Watampone yang berperan sebagai pusat pengolahan komoditas unggulan wilayah dengan sektor unggulan agroindustry, pertanian, pariwisata, dan perikanan dengan kontribusi terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Selatan yaitu kabupaten Bulukumba sebesar 2,88%, Kabupaten Jeneponto sebesar 1,86%, dan kabupaten Bone sebesar 7,17%.
Sedangkan, PKW Barru serta PKW Parepare merupakan bagian dari KSN Parepare yang berperan sebagai pusat pengolahan dan distribusi komoditas unggulan wilayah memiliki sektor unggulan agroindustry, perikanan, pertanian, perkebunan, serta perdagangan dan jasa dengan kontribusi terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Barru sebesar 1,44% dan Kota Parepare sebesar 1,42%.
PKW Palopo merupakan bagian dari Kawasan Andalan Palopo yang berperan sebagai pusat pengolahan dan distribusi komoditas unggulan wilayah memiliki sektor unggulan yaitu agroindustry, perkebunan dan pertanian dengan kontribusi terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 1,60%.
Nantinya akan ada tim yang melakukan survei spot perkembangan perkotaan masa depan. Dalam rangka penyusunan NUDS ini dibutuhkan dukungan data-data juga informasi untuk menghasilkan masukan strategi pengembangan kota atau perkotaan, terutama untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Kerjasama serta kolaborasi pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan ini demi mewujudkan kebutuhan infrastruktur permukiman perkotaan sesuai karakteristik wilayah dengan standar baru 2045.