kabarbursa.com
kabarbursa.com

Jangan Dibiarkan! GERD Dapat Picu Komplikasi

Jangan Dibiarkan! GERD Dapat Picu Komplikasi
Ilustrasi orang dengan Gerd (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — GERD atau gastroesophageal reflux disease merupakan penyakit asam lambung yang disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah. Ini mengakibatkan isi lambung yang berisi makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan. GERD jangan dibiarkan, karena apabila tidak ditangani, dapat memicu sejumlah komplikasi.

Normalnya, katup yang terletak di kerongkongan bagian bawah akan terbuka untuk memungkinkan makanan serta minuman masuk menuju lambung dan dicerna. Setelah makanan atau minuman masuk ke lambung, katup ini akan tertutup kencang guna mencegah isi lambung kembali naik ke kerongkongan. Namun pada penderita GERD, katup ini melemah, sehingga tidak dapat menutup dengan baik.

Pemprov Sulsel

Hal ini mengakibatkan isi lambung yang berisi makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan. Apabila kondisi ini terjadi terus-menerus, lapisan kerongkongan akan mengalami iritasi hingga peradangan dan lama kelamaan menjadi lemah.

Jangan biarkan GERD terjadi, karena dapat memicu berbagai komplikasi GERD pada tubuh seperti dilansir dari laman Hellosehat yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berikut:

1. Peradangan pita suara

Komplikasi GERD yang dapat menyerang adalah peradangan pita suara atau dikenal juga dengan sebutan refluks laringitis. Cairan asam lambung mengandung asam dan enzim yang aman di perut, namun bisa merusak lapisan kerongkongan dan tenggorokan. Menurut situs, University of Pittsburgh, orang yang mengalami komplikasi biasanya merasakan adanya benjolan di tenggorokan, suara serak, nyeri dan panas di tenggorokan, serta batuk.

2. Nyeri dada

Nyeri dada merupakan komplikasi GERD yang paling sering muncul dan ditakuti orang-orang karena sering dianggap sebagai gejala penyakit jantung atau serangan jantung. Komplikasi ini terjadi karena asam lambung yang naik menuju kerongkongan sehingga memberi tekanan di dada. Anda dapat membedakan nyeri dada akibat GERD dengan asam lambung lewat posisinya. Nyeri GERD biasanya akan terasa tepat di dada dan muncul setelah makan. Sementara nyeri akibat serangan jantung akan terasa di area dada sebelah kiri.

3. Batuk asma

Dilansir dari Mayo Clinic, tidak diketahui secara jelas bagaimana hubungan antara asma dengan GERD. Tetapi, kebanyakan orang memiliki penyakit ini secara bersamaan dan GERD dapat memperburuk asam, begitu pula sebaliknya. Diduga hal ini terjadi akibat asam lambung yang secara berulang mengiritasi tenggorokan dan saluran napas. Ini dapat membuat bernapas menjadi tidak nyaman serta memicu batuk. Selain itu, paparan asam lambung juga diduga membuat paru-paru lebih sensitif terhadap iritan, seperti debu dan serbuk sari, yang juga merupakan pemicu asma.

4. Radang kerongkongan atau esofagitis

Selain nyeri dada, komplikasi GERD yang umum terjadi adalah esofagitis atau peradangan pada kerongkongan. Peradangan ini menyebabkan rasa sakit parah ketika anda menelan, yang membuat nafsu makan jadi menurun.

5. Erosi gigi

Asam lambung yang naik ke kerongkongan, bisa juga naik ke area mulut. Itulah sebabnya, orang yang punya GERD akan mengalami rasa pahit dan asam di mulutnya. Bila kondisi ini terus terjadi, lingkungan di mulut akan jadi lebih asam. Akibatnya, komplikasi GERD seperti erosi gigi bisa terjadi. Ini karena asam lambung mengikis enamel, yakni lapisan luar gigi.

6. Penyakit Barrett’s Esophagus (Lesi prakanker)

Terdapat 22,8 persen pasien yang berobat karena GERD memiliki radang kerongkongan setelah diperiksa lewat endoskopi, sementara 13,3 persen lainnya memiliki lesi pada kerongkongan yang bisa menjadi indikasi dari penyakit Barrett’s. Komplikasi GERD ini bisa berkembang bila asam lambung terus-menerus mengenai jaringan yang mengikis lapisan di bagian bawah kerongkongan. Orang dengan penyakit Barrett’s akan sering mengalami heartburn, nyeri dada, dan kesulitan untuk menelan.

7. Kanker kerongkongan atau adenokarsinoma

Penyakit GERD yang tidak diobati dengan tepat bisa meningkatkan risiko terbentuknya kanker di kerongkongan. Ini terjadi karena asam lambung yang bertubi-tubi mengenai lapisan kerongkongan menimbulkan kerusakan dan menyebabkan perubahan sel-sel normal di sekitarnya. Apabila seseorang memiliki GERD sekaligus penyakit Barret’s secara bersamaan, risiko terkena kanker kerongkongan  akan lebih besar daripada orang yang hanya memiliki GERD saja. Kanker pada kerongkongan ini umumnya tidak menimbulkan gejala, kecuali jika sudah mencapai tahap lanjut yang lebih parah.

8. Striktur esofagus

Striktur esofagus adalah komplikasi GERD yang menandakan terjadinya penyempitan kerongkongan. Kerongkongan yang semakin sempit ini disebabkan oleh jaringan parut akibat asam lambung yang terus menumpuk. Striktur esofagus akan menyebabkan anda sulit menelan makanan atau minuman sehingga bisa membuat berat badan jadi turun dan dehidrasi.

PDAM Makassar