KabarMakassar.com — Pakar keuangan dan perbankan, Sutardjo Tui menyebut kondisi nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS saat ini akan terus berlanjut, bahkan hingga Juni mendatang.
Ia menyebut kondisi pelemaban ini dipengaruhi oleh kondisi inflasi di Amerika Serikat yang belum normal, terutama karena kenaikan harga sewa rumah yang terus meningkat.
“Kondisi ini semakin diperparah oleh belum adanya sinyal dari Federal Reserve (FED) untuk menurunkan tingkat suku bunga. Otomatis ini akan terus berlanjut, bahkan sampai Juni,” katanya, Sabtu (13/4).
Akibat dari ketidakpastian ini, lanjut Sutardjo, banyak dana dari Indonesia diperkirakan akan keluar, yang pada akhirnya akan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah secara terus menerus.
“Para pemburu rente itu kerjanya mindah mindahin dana dimana negara yang tinggi bunga, termasuk krisis palestina dan Israel yang berdampak pada harga BBM di AS naik berujung inflasi belum turun di AS,” tandasnya.
