kabarbursa.com
kabarbursa.com

Viral Aksi Joget Depan Masjid di Sengkang, Ini Kata MUI Sulsel

Viral Aksi Joget Depan Masjid di Sengkang, Ini Kata MUI Sulsel
Sekretaris MUI Sulsel, Prof Muammar Bakry (Dok : Andini KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan viralnya video yang menampakkan aksi joget di depan Masjid Agung Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Unggahan video tersebut lantas menuai respon dari banyak netizen dan berbagai pihak salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan.

Sekretaris MUI Sulsel, Prof. Muammar Bakry mengatakan, pihaknya telah melakukan konfirmasi terkait video yang beredar dan hasilnya ditemukan bahwa potongan video yang viral merupakan rangkaian aksi perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia atau peringatan 17 Agustus yang dilakukan dalam bentuk pawai.

“Kita harus melakukan klarifikasi dan tabayyun agar respon yang kita berikan dapat objektif serta produktif bagi umat dan agama. Setelah kami konfirmasi ternyata kegiatan itu adalah rangkaian kegiatan agusutusan yang biasa dilakukan dalam bentuk pawai,” ungkapnya, Sabtu (24/08).

Pihaknya menyebut bahwa lokasi kegiatan perayaan 17 Agustus itu dilangsungkan di lapangan yang kebetulan berdekatan dengan Masjid Agung Sengkang.

Para peserta yang berjoget merupakan rombongan pawai yang sepanjang jalan sejak garis start hingga garis finish berjoget dengan iringan musik dan lagu.

“Mereka adalah peserta lampion, dari start dan sepanjang jalan hingga jelang finish mereka sudah berjoget, mungkin karena sudah keasyikan dengan dentuman musik dan tambah semangat saat finish, merekapun tambah ngegas jogetnya,” sambungnya.

Menurutnya, para peserta yang asik dan larut dalam iringan lagu dan musik tidak sadar bahwa mereka berada di area Masjid Agung.

“Jadi sebenarnya bukan panitia yang membuat acara khusus depan atau halaman masjid. Hanya kebetulan lapangan utama berdekatan dengan masjid,” sebutnya.

Prof Muammar yang juga menjabat Rektor UIM ini pun menegaskan bahwa Sengkang terkenal dengan julukan Kota Santri. Ia menjelaskan bahwa mendengar julukan Kota Santri tentu memiliki kesan yang identik dengan orang yang religius bahkan Sengkang dikenal melahirkan banyak ulama besar di Indonesia.

Meski begitu, pihaknya menyayangkan pemandangan aksi joget yang viral itu terjadi di sekitar Masjid Agung Sengkang.

“Memang sangat disayangkan jika pemandangan itu terjadi dekat pusat keislaman yakni Masjid Agung Kota Sengkang. Tapi jangankan Sengkang, di Makkah saja ada Abu Jahal, sebagaimana juga yang viral di Arab sudah ada diskotik dan lain-lain. Tempat yang baik tidak mutlak penduduknya semua alim beragama. Ada Abu Bakar pasti juga ada Abu Jahal. Bahkan di tempat yang paling mulia, maka penggodanya juga dari tingkatan elitnya,” pungkasnya.

Pihaknya berharap pemerintah agar membina masyarakat menjadi masyarakat berakhlak dan berkarakter dengan nilai-nilai agama dan budaya ketimuran.

“Dakwah Islam dimana pun termasuk di pusat keislaman yang tersohor, terus memainkan peran dakwahnya dan yang paling utama adalah pemerintah agar membina masyarakat menjadi masyarakat yang berakhlak dan berkarakter dengan nilai-nilai agama dan budaya ketimuran,” harapnya.