kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Menguat di Level 7.500 Setelah Melemah 3 Hari Beruntun

IHSG Diramal Terkoreksi Hari Ini, Dibuka di Rentang Level 7.168
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan hari ini dengan kenaikan, meskipun sempat melemah di awal sesi. IHSG berakhir di kisaran level 7.500. Penguaran ini terjadi pasca IHSG melemah tiga hari berturut.

Berdasarkan data RTI pada Senin (07/10), IHSG mencatatkan peningkatan sebesar 8 poin atau 0,11%, mengakhiri sesi di posisi 7.504,13. Sebelumnya, indeks sempat turun ke zona merah dengan level terendah di 7.400-an. Sepanjang perdagangan, IHSG sempat mencapai puncaknya di level 7.540,23 dan terendahnya di 7.450,19.

Pemprov Sulsel

Nilai transaksi di bursa hari ini tercatat mencapai Rp 11,43 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 24,86 miliar lembar saham dalam 1,24 juta transaksi.

Dari sisi pergerakan saham, terdapat 315 saham yang mengalami kenaikan, 240 saham melemah, dan 241 saham stagnan.

Bursa-bursa saham di kawasan Asia juga menunjukkan tren positif. Indeks Nikkei 225 menguat 1,80%, Hang Seng naik 1,60%, dan Straits Times meningkat 0,17%.

Di sisi lain, indeks LQ45 yang terdiri dari saham-saham unggulan mengalami penurunan 2,35 poin atau 0,25% ke level 927,37.

Sentimen positif dari data ketenagakerjaan AS yang kuat menjadi pendorong penguatan pasar saham.

Pada Sesi I perdagangan Senin (07/10) kemarin, IHSG ditutup di level 7.500,13, naik sebesar 4,04 poin atau 0,05% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. IHSG sempat mencapai titik tertinggi di 7.513,44 dan terendah di 7.450,19, dengan jumlah transaksi sebanyak 707 ribu kali.

Nilai total transaksi pada Sesi I mencapai Rp 5,81 triliun, dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 13,95 miliar lembar. Saham teknologi, properti, dan barang baku mencatatkan kenaikan tertinggi, dengan masing-masing meningkat 3,37%, 0,92%, dan 0,81%. Sektor energi juga menguat sebesar 0,79%.

Saham-saham dengan kenaikan tertinggi (top gainers) termasuk PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) yang melonjak 34,8%, PT Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) yang naik 34,7%, dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang menguat 30,4%.

Sementara itu, saham yang mengalami penurunan terbesar (top losers) adalah PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) yang merosot 10%, PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) turun 9,84%, dan PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) turun 9,81%.

Pasar saham Asia juga mengalami kenaikan. NIKKEI 225 naik 2,22%, Topix menguat 1,99%, PSEI melonjak 1,68%, Weighted Index Taiwan naik 1,67%, dan Kospi meningkat 1,53%. Selain itu, Hang Seng Hong Kong menguat 1,15%, dan beberapa bursa Asia lainnya juga mencatatkan penguatan, seperti Ho Chi Minh Stock Exchange, SETI Thailand, SENSEX India, KLCI Malaysia, dan Straits Times Singapura.

Pergerakan positif di pasar Asia mengikuti tren penguatan di Wall Street, yang didorong oleh laporan ketenagakerjaan AS. Tiga indeks utama di Wall Street—Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq—semuanya berakhir di zona hijau setelah data ketenagakerjaan yang kuat dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS.

Data tersebut menunjukkan penciptaan 254.000 lapangan kerja non-pertanian pada September, jauh di atas ekspektasi pasar dan menjadi yang tertinggi dalam enam bulan terakhir.

Menurut laporan Bloomberg, data ini memperkuat optimisme terhadap ekonomi AS dan mengurangi kekhawatiran akan resesi. Hal ini juga berpotensi mengubah ekspektasi pasar terkait langkah kebijakan Federal Reserve, yang sebelumnya sempat diprediksi akan memangkas suku bunga lebih lanjut. Namun, hasil inflasi CPI AS yang akan dirilis minggu ini diperkirakan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah kebijakan The Fed ke depan.

Sebelumnya, IHSG diproyeksikan akan melanjutkan tren pelemahan pada awal pekan depan. Setelah pada akhir pekan lalu, IHSG tertekan dan ditutup di level 7.496,09. Secara teknikal, indeks saham mengalami breaklow dari level support 7.500, diiringi oleh pelebaran negative slope pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD), yang mengindikasikan adanya tekanan lanjutan pada pasar.

Pelaku pasar saat ini menantikan rilis data penting dari dalam dan luar negeri, yang akan mempengaruhi pergerakan indeks. Salah satunya adalah pengumuman Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode September, yang diperkirakan akan tetap stabil di kisaran 124, tidak jauh berbeda dari angka IKK Agustus yang berada di level 124,4. Stabilnya data IKK ini diyakini menunjukkan bahwa keyakinan konsumsi masyarakat tetap terjaga, meskipun inflasi inti di bulan September tercatat naik menjadi 2,09 persen secara year on year (yoy).

Dari sisi eksternal, perhatian pasar tertuju pada rilis data Neraca Perdagangan dari Amerika Serikat dan Jerman untuk periode Agustus, yang diperkirakan akan lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, data inflasi AS dari sisi produsen dan konsumen untuk bulan September yang akan dirilis pekan depan juga menjadi fokus utama.

Jika inflasi mendekati target The Fed, hal ini dapat memicu harapan bahwa suku bunga The Fed (fed funds rate) akan dipangkas pada sisa tahun 2024, yang dapat memberikan dampak positif bagi pasar saham.

Untuk perdagangan pada Senin (07/10), IHSG diprediksi akan menguji level support di 7.460, dengan potensi resistance berada di level 7.600. Beberapa saham yang patut diperhatikan oleh pelaku pasar untuk perdagangan besok adalah:

1. PT Astra International Tbk (ASII)
– Rekomendasi: Buy
– Support: Rp 4.950 per saham
– Resistance: Rp 5.325 per saham

Saham Astra International (ASII) direkomendasikan untuk dibeli karena diperkirakan akan mengalami penguatan setelah sempat mengalami tekanan. Level support dan resistance yang sudah ditentukan memberikan panduan bagi investor untuk masuk pada harga yang sesuai.

2. PT Alam Sutera Tbk (ASRI)
– Rekomendasi: Buy on Weakness
– Support: Rp 191 per saham
– Resistance: Rp 240 per saham

Alam Sutera (ASRI) direkomendasikan untuk dibeli pada saat terjadi pelemahan (buy on weakness). Saham ini memiliki potensi rebound di masa depan dengan target resistance di level Rp 240 per saham.

3. PT Elnusa Tbk (ELSA)
– Rekomendasi: Buy
– Support: Rp 468 per saham
– Resistance: Rp 540 per saham

Elnusa (ELSA) juga diperkirakan akan mengalami penguatan, dan direkomendasikan untuk dibeli dengan level support di Rp 468 dan resistance di Rp 540 per saham.

Diketahui, IHSG ditutup melemah 0,63 persen ke level 7.496,09. Selama sepekan, IHSG terkoreksi hingga 2,61 persen, tertekan oleh sentimen global yang memburuk, termasuk meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Secara teknikal, IHSG berada di ambang level support 7.460 dan jika level ini ditembus, indeks berpotensi bergerak ke level support berikutnya di 7.436. Namun, terdapat peluang bagi IHSG untuk rebound, terutama jika terdapat sentimen positif dari data ekonomi domestik dan internasional yang akan dirilis pekan depan.