KabarMakassar.com — Ratusan umat muslim menggelar Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah di Masjid Nurul Jihad Pammanjengang, Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (16/06).
Lebaran kali ini pun lebih dulu dilakukan Jamaah dari pada mengikuti Hari Raya Idul Adha yang telah ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia pada Senin (17/6) esok.
Ustadz Abdul Rahman Akmal mengatakan hal ini dilakukan berdasarkan hasil keputusan yang telah diumumkan Amir Mekah, Arab Saudi setelah melihat kemunculan bulan sabit atau hilal pada Kamis (6/6) lalu.
Dengan begitu, Amir Mekah Arab Saudi secara resmi mengumumkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari ini.
Meski hilal itu disaksikan di luar Mekah kata dia, maka secara otomatis Amir Mekah Arab Saudi menyatakan telah masuk 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah.
“Maka pengumuman Amir Makkah ini terkait dengan Ibadah Haji dan turunnya termasuk Idul Adha di seluruh tempat sehingga seluruh kaum Muslimin harus mengikuti sesuai ketetapan Amir Makkah sebagaimana Sabda Nabi Muhammad. S.A.W,” kata Ustadz Abdul Rahman Akmal.
Ustadz Abdul Rahman Akmal juga mengutip dari Husayn Bin Harits al-Jadali yang menyatakan jika Amir Makkah, al-Harits bin Hatib menyampaikan khutbah kepadanya seraya berkata:
“Kami telah diperintahkan oleh Rasulullah saw. untuk mengerjakan manasik (ibadah haji) karena melihat hilal. Jika kami tidak melihat hilal, lalu ada dua orang saksi yang adil melihat hilal maka kami pun akan mengerjakan manasik haji berdasarkan kesaksian mereka berdua (HR Abu Dawud dan ad-Daraquthni),” terangnya.
Oleh karena itu, Ustadz Akmal mengatakan maka tepatlah apa yang dikemudahan oleh Syeikh Wahbah Zuhaili (yang bermazhab Syafi’i) bahwa pendapat yang rojih (lebih kuat) adalah pendapat 3 mazhab (Hanafi, Maliki dan Hambali) bahwa dunia ini satu mathla’ nya.
” Artinya, jika satu tempat sudah berhasil melihat hilal, maka negeri / tempat yang berhasil melihat hilal itu, mathla’ nya berlaku juga untuk negeri yang lain,” jelasnya.
Ustadz Abdul Rahman Akmal juga telah meyakini bahwa lebaran ini dilakukan para kaum muslimin yang saat ini sedang melakukan ibadah Haji di Mekah juga telah melaksanakan ibadah Wukuf di Padang Arafah, Arab Saudi.
Kendati demikian, Ustadz Abdul Rahman Akmal menyebut jika perbedaan ini tak usah dijadikan sebuah persoalan oleh semua kalangan karena perbedaan tersebut merupakan salah satu bentuk toleransi antara sesama muslim di Negara Bhineka Tunggal Ika.
Sementara itu, perayaan Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1445 H bagi Warga Muhammadiyah dijadwalkan akan dilakukan pada Senin, 17 Juni 2024 esok yang dilansir dari laman resminya.
Hal tersebut berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab, Syawal, dan Zulhijah 1445 H yang dikeluarkan pada 12 Januari 2024 lalu.
Perayaan Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1445 H ini pun juga akan bersamaan dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Hal ini berdasarkan hasil Keputusan Pemerintah melalui sidang isbat menetapkan 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Sabtu 8 Juni 2024. Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.