KabarMakassar.com — Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan kinerja transaksi sistem pembayaran pada April 2024 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Transaksi melalui BI-RTGS mengalami peningkatan sebesar 18,65% year-on-year (yoy), mencapai nilai Rp13.112,22 triliun.
Sementara tansaksi menggunakan BI-FAST tumbuh lebih pesat, mencatat kenaikan 56,70% yoy dengan nilai mencapai Rp612,90 triliun.
“Sementara itu, transaksi digital banking juga menunjukkan pertumbuhan yang sehat dengan nominal Rp5.340,92 triliun, naik 19,08% yoy,” bebernya.
Uang Elektronik (UE) tidak ketinggalan, dengan nominal transaksi meningkat 33,99% yoy menjadi Rp90,44 triliun.
Pertumbuhan paling spektakuler tercatat pada transaksi QRIS, yang naik 194,06% yoy. Pengguna QRIS kini mencapai 48,90 juta dengan jumlah merchant sebanyak 31,86 juta.
Di sisi lain, transaksi kartu kredit masih menunjukkan kenaikan, tumbuh 11,67% yoy dengan nominal Rp34,39 triliun.
“Meski begitu, pembayaran menggunakan kartu ATM/D mengalami penurunan sebesar 12,49% yoy, dengan nominal mencapai Rp619,19 triliun,” lanjutnya.
Dalam hal pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) naik 2,64% yoy menjadi Rp1.058,23 triliun.
Perry Warjiyo menegaskan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha terhadap sistem pembayaran digital yang terus dikembangkan oleh Bank Indonesia.
“Pertumbuhan kuat ini mencerminkan keberhasilan kita dalam mendorong digitalisasi sistem pembayaran dan efisiensi transaksi keuangan di Indonesia,” tutupnya.
